Show simple item record

dc.contributor.authorRisdiyanto
dc.contributor.authorKoenti, Ishviati Joenaini
dc.contributor.authorHasanah, Erni Ummi
dc.date.accessioned2015-12-22T02:14:00Z
dc.date.available2015-12-22T02:14:00Z
dc.date.issued2015-05-19
dc.identifier.citation------, (2009), Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta ------, (2010), Perda DIY Nomor 2 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2009-2029, Yogyakarta ------, (2010), Peraturan Walikota Nomor 25 Tahun 2010 tentang Kendaraan Tidak Bermotor, Yogyakarta ------, (2012), Undang-undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Jakarta ------, (2012), Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2012 tentang Kendaraan, Jakarta ------, (2012), “Menyusut, Jumlah Andong Tinggal 358 Unit”, www.jogja.tribunnews.com diunggah pada 23 Oktober 2014, ------, (2014), Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2014 tentang Angkutan Jalan, Jakarta Kartodirdjo, S., (1981), “The Pedicab in Yogyakarta : a study of low-cost transportation and poverty problems / Low Cost Transportation Project Team of the Institute of Rural and Regional Studies”, Gadjah Mada University, http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2013/02/12/ diakses tanggal 13 Juni 2014 Sevilla, Consuelo G. et. al., (2007), “Research Methods”, Rex Printing Company, Quezon City Wheeler and l’Anson, (1998), "Chasing Rickshaws", www. Amazon.com diunggah pada 4 Maret 2015.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6481
dc.description.abstractBecak dan andong merupakan angkutan yang tetap hidup hingga saat ini dan menjadi salah satu ikon pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tengah laju kendaraan bermotor yang cepat. Seiring dengan perkembangan lalu lintas kota, keberadaan angkutan tradisional becak dan andong harus ditempatkan pada proporsi yang saling melengkapi dengan kendaraan bermotor. Oleh karena itulah pemahaman mengenai karakteristik angkutan tradisional menjadi hal yang sangat penting. Studi ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengemudi becak dan andong, layanan becak dan andong, serta karakteristik fisik armada kondisi eksisting dibandingkan dengan peraturan terkait. Metode yang digunakan adalah wawancara dan pengamatan lapangan yang tersebar di Kota Yogyakarta dan di empat kabupaten di DIY. Responden berasal dari 455 pengemudi becak, 50 pengemudi andong, 32 pengguna becak, dan 30 pengguna andong. Data wawancara pengemudi meliputi tingkat pendidikan, usia, pendapatan, kepemilikan armada, pekerjaan sampingan, serta kemampuan berbicara dengan bahasa asing. Sementara wawancara pada pengguna angkutan becak / andong menyangkut tarif, operasional armada, kenyamanan, dan keamanan. Pada bagian akhir ditelaah kondisi fisik angkutan tradisional yang terdiri atas panjang, lebar, tinggi, serta kelengkapan lainnya. Dari hasil analisis didapatkan bahwa pengemudi becak sebagian besar berpendidikan rendah, usia telah lanjut, berpenghasilan kurang dari Rp. 750.000,00 per bulan, armada milik pribadi, tidak memiliki pekerjaan sampingan, serta 50% pengemudi tidak bisa berbicara dengan bahasa asing. Pengemudi andong sebagian besar berpendidikan rendah, usia dewasa dan tua, berpenghasilan antara Rp. 750.000,00 s.d. Rp. 1.000.000,00 per bulan, 100% armada milik pribadi, memiliki pekerjaaan sampingan, dan tidak dapat berbicara dengan bahasa asing. Dari kacamata pengguna, secara umum layanan becak tidak mahal, ketersediaan moda kurang/tidak selalu ada, kebersihan becak kurang/tidak terjaga, pengemudi kurang/tidak ramah dan kurang/tidak taat berlalu lintas, serta moda becak kurang/tidak menarik dan kurang/tidak nyaman. Sementara pada layanan andong, sebagian besar responden menyatakan tawar menawar dalam penentuan tarif, kebersihan andong terjaga, kusir ramah, dan armada andong kuat dan aman. Mengacu pada PP No. 55 tahun 2012 tentang Kendaraan, dimensi fisik becak dan andong di lapangan telah sesuai, namun masih banyak becak tanpa kelengkapan spakbor. Berdasarkan keadaan ini, perlu upaya peningkatan pendapatan pengemudi becak dan andong, peningkatan layanan kepada pengguna becak, serta perbaikan fisik armada becak.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectbecakin_ID
dc.subjectandongin_ID
dc.subjectkarakteristikin_ID
dc.subjectlayananin_ID
dc.subjectperaturanin_ID
dc.titleKarakteristik Pengemudi, Layanan, Serta Fisik Becak dan Andong di DIYin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record