Show simple item record

dc.contributor.authorDaliman
dc.date.accessioned2015-12-22T04:07:13Z
dc.date.available2015-12-22T04:07:13Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAdelaar. (2005). Suara Pembaharuan.com/New/2005/05/22/Utama/ut01.htm. Amini Soleh Yachman. (1998). Bunuh diri dalam hubungan dengan kesehatan Mental, Makalah Diskusi mingguan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah, Surakarta Anam Choirul, (2007). Peran Keluarga dalam kasus Bunuh diri Anak dan Remaja. Laporan Penelitian. Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Yogjakarta. Baruno A. (2015). Motif Bunuh Diri Siswa SMP di Jepang Yang tercermin Pada Tokoh Makoto Kobayashi Dalam Amine: Colorfu Karya Keichi Hara, http://jimbastrafib.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jimbastrafib/article/view/332, diunduh 23 Matret 2015. Febrida M., (2014), Anak Bungsu Berisiko Besar Bunuh Diri, http://health.liputan6.com/read/2054409/anak-bungsu-berisiko-besar-bunuh-diri, diunduh 20 Januari 2015. http://www.psikologizone.com/angka-bunuh-diri-remaja-meningkat-di- kanada/065116126, diunduh 21 Mei (2015). Angka Bunuh Diri Remaja Meningkat di Kanada, Keliat, A B. (1995). Tingkah Laku Bunuh Diri, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Kendall, P.C. dan Hammen, C. (1998). Abnormal Psychology, Understanding Human Problem. Boston: Houghton Mifflin Company. Mulyadi, Seto. (2005), Suara Pembaharuan.com/New/2005/05/22/Utama/ut01.htm. Oetomo. (2005), Suara Pembaharuan.com/New/2005/05/22/Utama/ut01.htm. Poerwandari, E,K., (1998), Pendekatan Kualitatif dalm Penelitian Psikologi, Lembaga Pengembangan Pengukuran dan Pendidikan Psikologi, Fakultas Piskologi Universitas Indonesia, Jakarta. Purwanto, Adi, dalam situs data Kepolisian Metro Jaya/arsip.htm., diunduh 22 Maret 2015 Rozaki Abdur, (2012), Bunuh Diri di Kalangan Anak dan Remaja Indonesia, Kyoto Review of Southeast Asia Issue 12: The Living and the Dead (October 2012) Setiarsih A., Triyani, Oktaviani T.H., Suyatno, Widiarti. P.W. (2013), Menguak Fenomena Bunuh Diri Kalangan Remaja di Kabupaten Gunungkidul (Perspektif Psikologis). Proposal Penelitian, Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (PKnH), Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta Suara Merdeka, 24 Juli, 2004 Suara Merdeka, 24 Juni 2007 Sudharto, (2005), Suara Pembaharuan.com/New/2005/05/22/Utama/ut01.htm. Supriyanto I.,(2012), Terapi SSri Pada Anak dan Remaja dan Risiko Perilaku Bunuh Diri, Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia. CDK-190/ vol. 39 no. 2, th. 2012 Supyanti WE dan Wahyuni AAS, (2015). Pencegahan Percobaan Bunuh Diiri Pada Anak dan Remaja Dengan Gangguan Depresi, Laporan Penelitian, FK Unud/RSUP Sanglah Denpasar. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=14450&val=970, diunduh 22 Mei 2015 Tjandrasa, (1995). Depresi Dan Solusinya, Jakarta: Archan. Ulmila, Iva, (2007). Hubungan Religiusitas Dengan Kecenderungan Bunuh Diri, Proposal PKM, Surakarta : Fakultas Psikologi UMS. Widiastono T.D. (2004), Pendidikan Manusia Indonesia, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-2-6
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6491
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran motif intrinsik dan ekstrinsik berdasarkan karakteristik pelaku bunuh diri siswa. Subjek penelitian ini adalah seorang siswa TK, SMP dan SMA di 3 kota di Jawa Tengah. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara terhadap beberapa informan yang berasal dari keluarga, sekolah dan masyarakat. Metode observasi dan dokumentasi juga digunakan dalam penelitian ini. Analisis data dilakukan melalui tahapan penyusunan transkrip verbatin, kemudian diinterpretasi dengan menuliskan kata-kata kunci, sesuai dengan tema. Selanjutnya dari daftar tema dan katagori yang telah disusun dicari pola hubungan secara cross cases (bukan kasus tunggal lagi), kemudian siadakan penyimpulan hasil dan pembahasan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek berasal dari anak tunggal dan anak bungsu. Dari motif intrinsik diketahui bahwa, subjek bunuh mempunyai kepribadian pendiam, minder dan manja, berperilaku wajar sebelumnya, imitasi dan ada niat untuk bunuh diri, ada perasaan kecewa dan tertekan, sedangkan dari motif ekstrinsik, subjek berasal dari keluarga yang memiliki status sosial ekonomi sedang keatas, mengalami gangguan komunikasi dengan orang tua, namun interaksi dengan masyarakat/lingkungan cukup baik, ada kegagalan dalam mencapai tujuan dan adanya kesempatan untuk bunuh diri.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectStudent scuicidein_ID
dc.subjectintrinsic motivein_ID
dc.subjectextrinsic motivein_ID
dc.titleMotif Bunuh Diri Siswa di Jawa Tengahin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record