Show simple item record

dc.contributor.authorHakim, Siti Nurina
dc.date.accessioned2015-12-29T04:29:56Z
dc.date.available2015-12-29T04:29:56Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationFeist, J, and Feist, G. (2010). Theories of Personality (Terjemahan: Teori Kepribadian) Buku 1 & 2, Ed. 7. Jakarta : Salemba Humanika Fisher, R. (2000). Sources of conflict and methods of conflict resolution. International Peace and Conflict Resolution School of International Service. The American University. Fisher, dkk. (2002). Mengelola Konflik, Ketrampilan Dan Strategi Untuk Bertindak. The British Council Lestari, S & Asyanti, S. (2009). Area Konflik Remaja dengan Orangtua: Studi Kualitatif pada Keluarga di Surakarta. Jurnal Penelitian Humaniora, 10, 2, 130-137. Mardianto, A. dkk. (2000). Penggunaan Manajemen Konflik Ditinjau Dari Status Keikutsertaan Dalam Mengikuti Kegiatan Pencinta Alam Di Universitas Gadjah Mada. Jurnal Psikologi, No. 2 Meichenbaum, D., Fabiano. G., & Fincham, F. (2000). Communication in relationships with adolescents: Implications for assesment and treatment. In T. Patterson ( Ed.). Comprehensive Handbook for Psychotherapy,Vol. 2 (pp.167-188). New York: John Wiley. Winardi. (1994). Manajemen Konflik (Konflik Perubahan Dan Pengembangan). Bandung. Penerbit: CV. Mandarmaju. Papalia, D. E, Old, S. W & Feldman, R. D. (2008). Human Development. Edisi Kesembilan. Jakarta : Prenada Media Group Santrock, J.W. (2002). Life Span Development . Jakarta : Erlangga http://www.reserachchgate.net/publication/44180057Peran_Komunikasi_Antar_Pribadi_Orang_Tua_Terhadap_Anak_Dalam_Membentuk_Perilaku_Positif_(Studi_Kasus_Peran_Komunikasi_Orang_Tua_Terhadap_Anak_Dalam_Membentuk_Perilaku_Positif_di_Kelurahan_Karang_Berombak_Medan_Barat diakses 10 Mei 2015 http://sulbar.bkkbn.gp.id/Artikel/DispForm_aspx?ID-135&contentTyped=0x01003DCABABC0487084595DA364423DE7897 diakses 10 Mei 2015in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6518
dc.description.abstractPeran orangtua dalam pendidikan anak, tidak dapat dipungkiri lagi memiliki posisi yang sangat strategis. Materi yang hendak diberikan kepada anak harus dilakukan melalui suatu komunikasi yang berkualitas sehingga apa yang hendak disampaikan komunikator dapat dipahami oleh penerimanya. Pengelolaan konflik bukanlah hal yang sederhana untuk disampaikan kepada anak, oleh karenanya membutuhkan suatu kemampuan komunikasi yang memadai pada diri orangtua dan pemahaman tentang perkembangan anak yang diajak berkomunikasi. Orangtua harus menguasai cara atau teknik berkomunikasi kepada anak-anaknya, sesuai dengan usia anak. Montgomery mengatakan, bahwa kualitas komunikasi sangatlah penting. Hal ini sesuai dengan pendapat Lasswell dan Lobsenz yang menyatakan bahwa perasaan yang hangat dapat memberikan peluang tersampaikannya isi yang hendak disampaikan (dalam Sawitri, 2005).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectKualitas Komunikasi Orangtuain_ID
dc.subjectPengelolaan Konflikin_ID
dc.titleKomunikasi Yang Berkualitas Orangtua Pada Anak Dalam Mengajarkan Pengelolaan Konflikin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record