Show simple item record

dc.contributor.authorDesiningrum, Dinie Ratri
dc.date.accessioned2015-12-29T04:38:27Z
dc.date.available2015-12-29T04:38:27Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAstutik, E.D. (2014). Prestasi akademik anak yangmengalami child abuse.Skripsi. Surabaya: Fakultas Psikologi danKesehatan UIN Sunan Ampel Surabaya. Baraja, A.(2007). Saatnya anak membangkang dan bertingkah laku kasar.Jakarta: Studia Press. Basoeki, L. (1999). Abuse dan dampaknya terhadap kesehatan.Jurnal Perlindungan Anak, 1,60-68. Desiningrum, D.R. (2010). Family’s social support and psychological well-being of the elderly in tembalang.Anima, Indonesian Psychological Journal.2010, Vol. 26, No.1, 61-68 Faizah, S.N. (2012). Perilaku agresi anak yang mengalami child abuse.Skripsi. Surabaya: Program Studi Psikologi Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Gardner, H. (1999). Intelligence reframed. New York: Basic Books. Gardner, H. (2006). Multiple intelligences, kecerdasan majemuk: Teori dalam praktek. Ahli bahasa: Alexander Sindoro. Batam: Inter Aksara. Huraerah, A. (2007). Kekerasan terhadap Anak. Jakarta: Penerbit Nuansa. Hurlock, E. B. (2004). Psikologi perkembangan anak.Edisi 6. Alih Bahasa: dr. Med. Meitasari Tjandrasa. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kenny, J., & Kenny, M. (1991).Dari bayi sampai dewasa. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Komisi Nasional Perlindungan Anak.Data kekerasan terhadap anak.http://www.kpai.go.Diunduh Januari 2015. Komisi Nasional Perempuan.KDRT 2012.http://www.komnas.perempuan.go.id Diunduh Januari 2015. Lwin, M, Khoo, A, Lyen, K, and Sim, C. (2008).How to multiple your child’ intelligence: Cara mengembangkan berbagai komponen kecerdasan. Alih bahasa: Christine Sujana. Jakarta: Indeks. Papalia, D.E, Olds, S.W & Feldman.(2008). Human development.5th Ed. USA. Mc.Graw Hill Companies Psychology Today.(2012). Child Abuse. Dalam: http://www.PsychologyToday.com Republika, Akibat orang tua keras terhadap anak.http://www.republika.co.id. Diunduh Desember 2014. Republika.Journal pediatrics.http://www.republika.co.id. Diunduh Januari 2015. Safaria, T. (2005).Interpersonal intelligence: Metode pengembangan kecerdasan interpersonal anak. Yogyakarta: Amara Books. Santrock, J. W. (2009).Live-span development: Perkembangan masa hidup. Ed.5. Alih Bahasa: Juda Damanik & Chusairi, A. Jakarta: Erlangga Sarwono, S. W. (2007). Psikologi sosial: Individu & teori-teori psikologi sosial. Jakarta: PT Balai Pustaka. Smith, J.A. (2009). Psikologi kualitatif : Panduan praktis metode riset.Alih Bahasa: Budi Santosa.Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Smith, J.A., Flowers, P., &Larkin, M. (2009).Interpretative phenomenological analysis-theory, method, and research. London: Sage Publications. Sugiarno, I. (2002). Bila pasangan kerap menganiaya anak.http://www.tabloidstarnova.com. Diunduh pada November 2014.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6522
dc.description.abstractKasus kekerasan terhadap anak (child abuse) marak terjadi.Kekerasan pada anak (childabuse) adalah tindakan salah atau sewenang-wenang yang dilakukan olehorang dewasa terhadap anak, baik secara fisik, emosi maupun seksual (Sugiarno, 2002).Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk kekerasan yang dialami subyek, faktor dan dampak dari kekerasan tersebut, serta mengetahui kecerdasan interpersonal yang terbentuk pada subyek. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif fenomenologis dengan pendekatan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA) sebagai acuannya.Pendekatan IPA bertujuan untuk mengeksplorasi pemaknaan subjek dalam kehidupan pribadi dan sosialnya (Smith, Flower & Larkin, 2009). Subyek berjumlah 3 orang yang tergolong usia remaja (17-19 tahun) dengan jenis kelamin perempuan, melalui purposivesampling, dan berdomisili di Semarang. Kekerasan yang dialami ketiga subyek dilakukan oleh orangtua subyek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga subyek pernah menjadi korban child abuse, berupa physical abuse, emotional abuse dan sexual abuse. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya child abuse adalah temperamental lemah dan delinkuensi pada anak, serta kondisi kehidupan keluarga yang penuh stres akibat masalah ekonomi.Dampak kekerasan yang dirasakan subyek adalah perasaan rendah diri, mudah tersinggung dan agresivitas. Gambaran kecerdasan interpersonal pada ketiga subyek di usia remajanya, adalah (1) sukar membangun relasi interpersonal, dengan tidak mudah percaya pada orang lain termasuk guru, atau sebaliknya, kurang selektif dalam memilih teman, (2) sukar mempertahankan relasi interpersonal, yaitu cenderung menghindar ketika ada masalah dengan temannya, atau tidak memperhatikan perasaan orang lain ketika mengungkapkan pikirannya, (3) mengalami kesukaran dalam menyelesaikan konflik, yaitu cenderung menghindar ketika konflik dengan orang lain, atau sebaliknya, mudah terbawa arus negatif pergaulan teman.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectChild Abusein_ID
dc.subjectKecerdasan Interpersonalin_ID
dc.subjectRemajain_ID
dc.titleKecerdasan Interpersonal Pada Remaja Yang Pernah Menjadi Korban Child Abusein_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record