Show simple item record

dc.contributor.authorSubardjo, Ratna Yunita Setiyani
dc.date.accessioned2015-12-29T07:48:35Z
dc.date.available2015-12-29T07:48:35Z
dc.date.issued2015-06-13
dc.identifier.citationAaro, L.E. (1997). Adolescent lifestyle. Dalam A. Baum, S. Newman J. Weinman, R. West and C. McManus (Eds). Cambridge Handbook of Psychology, Health and Medicine (65-67). Cambridge University Press, Cambridge. Beyth-Marom, R., Austin, L., Fischhoff, B., Palmgren, C., & Jacobs-Quadrel, M. (1993). Perceived consequences of risky behaviors: Adults and adolescents. Journal of Developmental Psychology, 29(3), 549-563 Conger, J.J. (1991). Adolescence and youth (4th ed). New York: Harper Collins Gunarsa, S.D. (1988). Psikologi remaja. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hurlock, E. B. (1990). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill. Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development (8th ed.). Boston: McGraw-Hill Rice, F.P. (1990). The adolescent development, relationship & culture (6th ed.). Boston: Ally & Bacon Santrock, J.W. (2001). Adolescence (8th ed.). North America: McGraw-Hill.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-71716-3-3
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/6534
dc.description.abstractGenerasi muda adalah tulang punggung bangsa yang dipersiapkan agar dapat meneruskan cita-cita luhur bangsa agar tercapai kemakmuran dan kehidupan yang lebih baik. Akhir-akhir ini, seiring berkembangnya zaman, banyak terjadi kasus kekerasan dan penyimpangan perilaku oleh anak dan remaja. Masyarakat dan budaya yang tercemar dengan berubahnya gaya hidup, berkembangnya teknologi, tuntutan kebutuhan dan zaman, serta bergesernya budaya membuat moral anak-anak bangsa tergadaikan, bahkan hilang dan rusak. Berbagai gejala yang melibatkan perilaku remaja akhir-akhir ini tampak menonjol di masyarakat, bahkan hingga berbau kriminal. Bukan hanya remaja, anak-anakpun mulai banyak terpapar dan bahkan menjadi pelaku kejahatan tindak kriminal. Masyarakatpun menjadi gelisah menghadapi gejala ini. Sejauh ini kekhawatiran terbesar yang menjadi pusat perhatian banyak kalangan adalah tindak kekerasan yang dilakukan anak-anak muda, dan itu sudah merupakan keadaan gawat yang perlu segera diatasi. Hal lain yang lebih mengkhawatirkan yaitu usia pelaku tindak kriminalitas semakin lama semakin muda. Oleh karena itu, perlu dilakukan sebuah upaya untuk mengatasi hal ini. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh program konselor sebaya dan rintisan pelaksanaan posyandu remaja di wilayah Kecamatan Kraton, kiprah dan pelaksanaan program promosi kesehatan oleh psikolog Puskesmas Kraton di lapangan dalam mendampingi pelaku dan korban serta mengatasi kasus-kasus anak dan remaja di lapangan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan metode analisa kasus, membandingkan perubahan yang terjadi setelah program berjalan bagi pasien sebelum dan sesudah, dan pengalaman lapangan peneliti/studi lapangan. Perencanaan PKPR dengan program konselor sebaya sudah berjalan, dan upaya advokasi sudah dilakukan. Saran dari penelitian ini adalah memaksimalkan mempertahankan program konselor sebaya dan rintisan program posyandu remaja di wilayah bersama lintas sektor. Efektifnya program konselor sebaya dan keberadaan posyandu remaja dalam meningkatkan kesehatan mental anak dan remaja serta masih langkanya program ini di Indonesia, membuat peneliti ingin mengusulkan agar dapat dipertimbangkan sebagai salah satu cara menyelamatkan generasi bangsa.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectpelayanan kesehatan peduli remajain_ID
dc.subjectkonselor sebayain_ID
dc.subjectposyandu remajain_ID
dc.titlePelayanan Kesehatan Peduli Remaja Dengan Program Konselor Sebaya dan Usulan Posyandu Remajain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record