Figur Orang Tua Dengan Cross Sex Gender: Telaah Kasus Remaja Berisiko Penyalahgunaan Napza
Abstract
Keluarga merupakan salah satu dari lembaga kontrol sosial. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak akan membentuk struktur dengan peran yang melekat. Secara struktur tersebut akan terbentuk relasional berdasarkan pengamatan masing-masing pihak, khususnya posisi anak terhadap orang tuanya, baik ayah maupun ibu. Anak perempuan terhadap ayah, anak perempuan terhadap ibu, anak laki-laki terhadap ayah, dan anak laki-laki terhadap ibu. Tujuan dari studi ini adalah untuk memahami pola kontrol sosial yang terbentuk berdasarkan lintas jenis kelamin dan lintas posisi. Kajian ini berasal dari data kuesioner terbuka pada 147 remaja (71,4% laki-laki dan 28,6% perempuan), menempuh pendidikan SMU/SMK, dan terindikasi berisiko menyalahgunkan NAPZA. Dengan analisis deskriptif berdasarkan kategorisasi diperoleh hasil bahwa (1) figur ayah dan ibu positif, (2) ibu menjadi sosok yang dekat dengan anak, (3) anak laki maupun perempuan tidak dekat dengan ayah, (4) figur ayah berbeda antara anak laki-laki dan perempuan, (5) figur ibu dipandang sama oleh anak, (6) budi pekerti yang diajarkan adalah sopan santun dengan ibu menjadi pengajar dominan, dan (7) munculnya peran saudara sangat penting ketika remaja punya masalah.