Urgensi Pembelajaran Kewirausahaan untuk Menanamkan Sikap Kemandirian pada Santri di Panti Asuhan Ibnu Fatah Pengasih Kulon Progo
Abstract
Tulisan ini merupakan hasil penelitian tahun 2014 yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang pendidikan di Panti Asuhan dalam rangka menanamkan sikap kemandirian kepada Santri melalui pembelajaran kewirausahaan. Target yang ingin dicapai yaitu untuk mengetahui pola pembelajaran kewirausahaan yang biasa diterapkan di Panti Asuhan khususnya di Panti Asuhan Ibnu Fatah pengasih Kulon Progo. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan campuran
kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif untuk menghimpun data primer dari Santri-santri yang menjadi informan dengan mengedarkan angket tentang pembelajaran kewirausahaan dan dianalisis secara Statistik Deskriptif. Kegiatan didahului dengan Observasi untuk persiapan penelitian, kemudian melakukan quasi eksperimen yaitu dengan pre test dan post test tentang pengetahuan mengenai kewirausahaan/keterampilan yang sudah diberikan pada saat melaksanakan
penyuluhan materi karakter kemandirian dan kewirausahaan (Randomized Control-Group Pretest-Posttest Design), sedangkan pendekatan kualitatif digunakan untuk menghimpun data sekunder dari pengasuh dan pengurus Panti yang dilakukan dengan wawancara, teknik analisis yang digunakan adalah model Analisis deskriptif- interaktif dengan tahapan kegiatan yaitu: 1) Data Collection (Pengumpulan data); 2) Data Reduction (Reduksi data) ; 3) Data Display (Penyajian Data) ; 4) Conclusions : Drawing/ verifying (Verifikasi Data dan penarikan kesimpulan). Hasil dari penelitian ini menunjukan pola pembelajaran kewirausahaan yang yang biasa dilakukan di panti asuhan Ibnu Fatah, berdasarkan jadwal kegiatan baik harian dan mingguan 72 % untuk kegiatan keagamaan, 11,2% untuk kegiatan keterampilan, dan 16,8 % untuk kegiatan olah raga, kebersihan lingkungan dan lain-lain termasuk beladiri. Untuk pembelajaran kewirausahaan tentang penanaman sikap mandiri dan keterampilan yang ditawarkan dapat diterapkan pada Panti Asuhan khususnya pada Panti Asuhan Ibnu Fatah, jika ada yang memberikan pelatihan kewirausahaan misalnya menjahit atau sablon dan lainya, 98% menjawab mau. Kemudian ada perhatian yang besar baik dari santri, pengasuh, dan pengurus tentang pembelajaran kewirausahaan dan keterampilan yang langsung bisa diterapkan. Sebelum adanya pembelajaran kewirausahaan sebagaian besar santri belum mengetahui perbedaan pembelajaran keterampilan dengan kewirausahaan yaitu sebesar 97,5%, kemudian intensi menjadi wirausaha pada santri menunjukkan bahwa 88,8% memiliki intensi yang tinggi dan 53,3% diantaranya menyatakan ingin menjadi wirausaha. Namun dari rasa diri mampu santri tersebut berada pada level sedang, pengambilan resiko sedang, dan kreativitas santri tinggi. Dari data tersebut dapat diinterpretasikan bahwa pembelajaran kewirausahaan disadari sangat penting bagi santri untuk menanamkan sikap kemandirian agar tidak tergantung kepada orang lain akan tetapi sering terkendala dengan sumber daya manusia (tutor kewirausahaan), sarana dan prasarana, serta pengembangan kurikulum pembelajaran kewirausahaan.