Pengaruh Tingkat Kebisingan Aktivitas Bandara Temindung Terhadap Respon Karyawan Bandara
Abstract
Kebisingan yang berasal dari opersional bandara dan keberadaan bandara yang
terletak di tengah pemukiman masyarakat tentunya akan memberikan dampak
langsung terhadap karyawan bandara dan masyarakat sekitar bandara. Tujuan
penelitian; mengetahui tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh aktivitas Bandara
Temindung dan pengaruhnya terhadap karyawan bandara. Penelitian ini adalah
participant observational dan pendekatan cross sectional, sampel yang digunakan
adalah karyawan bandara dan tingkat kebisingan hasil pengukuran langsung
(pengulangan 3x). Responden karywan bandara berjumlah 33 orang akan dibagi
dalam lima zona sesuai lokasi kerja , intrumen yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Sound Level Meter (SLM) merk Lutron SL4010 dan kuisioner. Hasil
pengukuran tingkat kebisingan di landasan pacu bandara pada lokasi H7 yaitu 68,43
dB(A), lokasi H8 adalah 67,65 dB(A) sedangkan lokasi H9 adalah 67,63 dB(A).
Berdasarkan hasil perhitungan rata-rata masih berada di bawah nilai ambang batas
(NAB) yang telah ditetapkan Menteri Tenaga Kerja No. Kep. 51/MEN/1999 sebesar
85 dB(A). Hasil skor jawaban pernyataan kuisioner responden jika dibandingkan
pada tabel Skala Likert menunjukan bahwa responden cukup setuju terhadap
kuisioner dalam artian bahwa responden sedikit terganggu terhadap aktivitas
operasional bandara pada zona D, sedangkan pada lokasi zona A, zona B, zona C dan
zona E responden menyatakan tidak setuju dalam artian responden tidak terganggu
terhadap aktivitas bandara