Show simple item record

dc.contributor.authorNariendra, Pradhana Wahyu
dc.date.accessioned2016-04-23T01:57:25Z
dc.date.available2016-04-23T01:57:25Z
dc.date.issued2016-03-23
dc.identifier.citationArvis, J. et al., 2007. The Cost of Being Landlocked: Logistics and Supply Chain Reliability. Washington: The World Bank Arvis, J. et al., 2007. Connecting to Compete – Trade Logistics in the Global Economy: The Logistics Performance Index and Its Indicators. http://www.business-inasia,com/asia/procedure_registration.html BadanPusat Statistik. (2014), Kabupaten Bekasi DalamAngka 2014 Basri. M.C. 2005. “Competitiveness of Indonesian Industries from Logistics Perspectives”.Presentation Material. Institute for Economic and Social Research Faculty of Economics, University of Indonesia Button, K.J. (1982), Transportation Economics, Heinemann, London Dellinger, Jean-Claude and Klinge-Habermann, Ludgera. 2002.Innovative Technologies for Intermodal Transfer Points. Economic and Social Commission for Asia and the Pacific (ESCAP), 2002.Commercial Development of Regional Ports as Logistics Centres. New York: ESCAP Harrington, Joseph, Jr. (1984), Understanding The Manufacturing Process, Pub Marcell Dekker Jones, Peter. (1998), Transport Infrastructure Charging, University of Westminster, London Kanafani, A. (1983), Transportation Demand Analysis, Mc. Graw Hill Book Co, New York Manheim, M.L. (1979), Fundamentals of Transportation System Analysis, Volume 1, Basic Concept, The Mit Press Morlok, E.K. (1988), PengantarTeknik dan PerencanaanTransportasi, Penerbit Erlangga, Jakartain_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7092
dc.description.abstractndustri pengolahan yang ada di kawasan Kab. Bekasi merupakan salah satu aktifitas ekonomi yang cukup signifikan perannya bagi pertumbuhan ekonomi wilayah maupun nasional.Asumsi awal yang digunakan para pengembang kawasan industri di wilayah Kab. Bekasi adalah bahwa ketersediaan infrastruktur transportasi yang relatif baik, sehingga komponen biaya angkut (transport cost) yang terbentuk masih memadai, yaitu masih relative kecil jika dibandingkan dengan komponen biaya lainnya dalam suatu kegiatan produksi.Tapi dalam beberapa tahun belakangan ini para pengembang mulai meragukan kebenaran dari asumsi awal mereka. Hal ini terutama dilatarbelakangi dengan kenyataan empiric yang ada, yaitu permasalahan kemacetan pada Jalan Tol Jakarta–Cikampek yang semakin hari semakin tidak terkendali.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi besarnya biaya angkut (biaya transportasi) yang mungkin timbul pada industri pengolahan di Kabupaten Bekasi dan mengkaji pengaruh biaya angkut terhadap biaya produksi pada industri pengolahan di Kabupaten Bekasi.Dari hasil penelitian diperoleh bahwabiaya transportasi rata-rata Rp.1.275.,630,-/ton untuk kontainer 20 feet dan Rp.987.881,-/ton untuk kontainer 40 feet. Sedangkanbiaya transportasi rata-rata pada industri pengolahan di Kabupaten Bekasi memiliki peranan sebesar 4,02% terhadap biaya produksi untuk kontainer 20 feet dan 3,11% terhadap biaya produksi untuk kontainer 40 feet.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectBiayain_ID
dc.subjectIndustriin_ID
dc.subjectPengolahanin_ID
dc.subjectProduksiin_ID
dc.subjectTransportasiin_ID
dc.titlePengaruh Biaya Transportasi Terhadap Biaya Produksi Industri Pengolahan di Kabupaten Bekasiin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record