dc.identifier.citation | Abdullah, Irwan. 2002. Tantangan Pembangunan Ekonomi dan Transformasi Sosial : Suatu Pendekatan Budaya. Jurnal Humaniora Vol. XIV, no. 3/2002 Abdullah, Taufik.1988, Agama, Etos Kerja dan Perkembangan Ekonomi, cet. IV, Jakarta: LP3ES Asy’arie, Musa. 1997. Islam: Etos Kerja dan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Yogyakarta: Lesfi bekerjasama Institut Logam Deliarnov. 1997. Perkembangan Pemikiran Ekonomi, Jakarta: Rajawali Pers Departemen Agama RI, Al-qur’an dan Terjemahan. Jakarta Hanafiyah, Muhammad. 2009. Dahsyatnya ayat-ayat pembuka pintu rezeki. Cetakan pertama, Penerbit Mutiara Media, Jakarta. Rahman, Afzalur. Economic Doctrines of Islam, Edisi Indonesia, Doktrin Ekonomi Shihab, M. Quraish. 1997. Lentera Hati: Kisah dan Hikmah Kehidupan, cetakan VIII, Bandung: Mizan. Simomora. Bilson. 2003. Panduan Riset Perilaku Konsumen, Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Weber, Max. 1958. The Protestant Ethic and The Spirit of Capitalism, translated by Talcott Parsons, New York: Charles Scribners ----------, 1996. Islam, jilid 4 Terj. Suroyo Nastangin, Dana Bhakti Wakaf Yogyakarta ---------, Mayarakat madani, diakses pada http://www6.bappenas.go.id/get-file-server/node/2887/ diakses tanggal 10 Mei 2009 ---------, Unsur pembangunan, diakses pada http://www.sttcipanas.ac.id , diakses tanggal 10 Mai 2009 ---------, Budaya, diakses pada http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya , diakses tanggal 10 Mai 2009. | in_ID |
dc.description.abstract | Keberhasilan Jepang mengimbangi dominasi dunia barat dalam aspek ekonomi dan teknologi,
membuka mata bahwa ajaran agama dan budaya dapat berpengaruh terhadap etos kerja dan
produktivitas suatu bangsa. Keberhasilan Jepang ini pun banyak diikuti oleh negara lain
seperti Taiwan dan Korea yang mengadopsi latar belakang budaya dan ajaran agama sebagai
sebagai pijakan dalam melaksanakan kegiatan ekonomi.Pengaruh kemampuan memodifikasi
ajaran agama dan kearifan budaya lokal terhadap eksistensi kebangsaan dan kenegaraan
semakin besar terutama dalam hal ekonomi dan teknologi. Tujuan penelitian ini adalah
menggali nilai-nilai agama yang mampu mendorong peningkatan etos kerja dan produktivitas.
Sedangkan kegunaan dari penelitian ini adalah Mengetahui dan memahami nilai-nilai yang
mendukung peningkatan etos kerja serta mengembangkan nilai-nilai yang dapat meningkatkan
etos kerja melalui pola pembinaan yang sistematis. Penelitian ini merupakan survey research
dengan pendekatan kuantitatif, dimana tujuan penelitian telah ditentukan dari awal. Variable
yang digunakan berdasarkan 25 Ciri Etos Kerja Muslim yang dikembangkan oleh Ashar Jalela.
Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau. Teknik pengumpulan data primer menggunakan metode wawancara
terstuktur dan kuisioner. Sedangkan teknik analisa menggunakan metode perbandingan, yaitu
membandingkan kenyataan, persepsi dengan berbagai teori menyangkut etos kerja dan
produktivitas khususnya 25 ciri etos kerja muslim yang dikembangkan Ashar Jalela.
Pengolahan data yang dilakukan menunjukkan bahwa 90 % responden mengetahui dengan baik
25 ciri etos kerja muslim. Namun, pada dataran aplikasi responden menyatakan 44 % ragu dan
19 % menyatakan tidak setuju serta 6 % menyatakan sangat tidak setuju sehingga secara
akumulatif terdapat 69 % responden cenderung tidak setuju bila ciri etos muslim diamalkan.
Hal ini menjadi penjelasan mengapa kualitas dan prestasi kerja karyawan belum optimal.
Belum adanya kultur budaya yang secara kondusif membangun suasana kerja positif dan
pekerjaan lebih bersifat rutinitas menjadikan salah satu faktor utama karyawan enggan
mengaplikasikan 25 ciri etos kerja muslim. 88% karyawan tidak memiliki visi misi pribadi
menjadi enyebab motivasi kerja karyawan lebih didominasi oleh berbagai kombinasi faktor
eksternal, dimana jika faktor eksternal tidak kondusif maka prestasi kerja karyawan pun akan
menurun dengan signifikan. Membangun karakter internal menjadi salah satu faktor penting
pembinaan karyawan agar bekerja lebih berorientasi prestasi daripada faktor-faktor eksternal,
seperti gaji, reward, insentif dan bonus. | in_ID |