Kontribusi Komponen Teknologi untuk Pengembangan Desa Wisata Mina Bokesan, Desa Sindumartani, Ngemplak, Sleman
Abstract
Dusun Bokesan terletak di desa Sindumartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman.
Perekonomian penduduk berbasis perikanan sehingga terbentuk Kelompok Pembudidaya Ikan
(KPI) Mino Ngremboko. KPI Mino Ngremboko memiliki empat unit usaha, yaitu budidaya
perikanan, pengolahan hasil perikanan, peternakan burung puyuh, dan pelatihan sumber daya
manusia yang terintegrasi. Meningkatnya jumlah kunjungan untuk studi banding, pelatihan,
dan pembelajaran, menjadikan dusun Bokesan sebagai desa wisata kategori tumbuh.
Pengembangan desa wisata mina Bokesan perlu dilakukan dengan komponen teknologi berupa
technoware, humanware, infoware, dan orgaware yang sesuai berdasarkan kontribusi
teknologinya. Pengembangan harus dilakukan dengan strategi yang tepat berdasarkan
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman supaya desa wisata mina dapat berkelanjutan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kontribusi komponen teknologi dengan metode
technometric pada masing-masing unit usaha KPI Mino Ngremboko, serta menganalisis
strategi yang tepat dengan analisis SWOT. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
dan responden ditentukan secara purposif. Analisis technometric dilakukan dengan menilai
tingkat kecanggihan, kompleksitas, dan kontribusi komponen teknologi. Analisis SWOT
dilakukan dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa komponen humanware pada unit usaha budidaya perikanan memiliki kontribusi paling
rendah sebesar 22,38%. Komponen humanware pada unit usaha pengolahan hasil perikanan
juga memiliki kontribusi paling rendah sebesar 20,43%. Komponen technoware berkontribusi
paling rendah pada unit usaha peternakan burung puyuh sebesar 21,78%. Sedangkan
komponen technoware pada unit usaha pelatihan SDM berkontribusi paling rendah sebesar
17,54%. Strategi pengembangan desa wisata mina Bokesan dengan matrik SWOT berada pada
strategi SO (Strength-Opportunity). Berdasarkan hasil tersebut, dusun Bokesan dapat
dikembangkan menjadi wisata kuliner dengan kemampuan SDM yang handal untuk
mengelolanya serta wisata edukasi dengan peralatan yang lebih canggih supaya pelatihan
menjadi lebih menarik.