Show simple item record

dc.contributor.authorVerdian, M. Adhitya
dc.date.accessioned2016-08-08T03:32:33Z
dc.date.available2016-08-08T03:32:33Z
dc.date.issued2016-05-25
dc.identifier.citationChamzini, Abdolreza Yazdani, Yakhchali, Siamak Haji, 2012, Tunneling Boring Machine (TBM) selection using fuzzy multicriteria decision making methods, Tunnelling and Underground Space Technology 30 (2012) 194–204 Chang, D. Y., 1996, Application of the Extent Analysis Method on Fuzzy AHP. European Journal of Operational Research 95, 649-655. Ferdian, Adianto, Yohanes Liem, 2014, Teknik Pengambilan Keputusan Pada Penentuan Pembobotan Evaluasi Teknis Jasa Konsultansi Menggunakan Metode AHP (Analytical Hierarchy Process) Peraturan Presiden RI No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Perpres RI No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Trianthaphyllou, E. (2001). Multi-Criteria Decision Making Methods: A Comparative Methods study (4th ed.). Dordrecht: Springer Science+Business Media. Wibowo, Andreas, 2015, Materi Kuliah Analytic Hierarchy Process, Seri Teknik Pengambilan Keputusan, Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Wibowo, Andreas, 2015, Fuzzy Set Theory dalam Pengambilan Keputusan, Seri Teknik Pengambilan Keputusan, Program Pascasarjana Teknik Sipil Universitas Katolik Parahyangan, Bandung Zimmerman, H. J. (2001). Fuzzy Set Theory-and Its application (4th ed.). New York, NY: Springer Science+Business Media.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7503
dc.description.abstractSalah satu isi Perpres 54/2010 beserta perubahannya adalah mengenai seleksi jasa konsultansi. Pada seleksi jasa konsultansi yang dilakukan oleh Pokja ULP biasanya menggunakan sistem merit poin karena penentuan pemenang dilakukan berdasarkan kualitas penawaran dan penyedia jasa itu sendiri. Penentuan bobot dalam merit poin dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan antara lain AHP dan Fuzzy AHP. Pada dasarnya kedua metoda dilakukan dengan cara menentukan kriteria dan subkriteria pada evaluasi teknis tersebut disusun untuk diberikan pembobotan. Namun Fuzzy AHP memasukkan nilai ketidapresisian/ ketidakpastian terhadap suatu kriteria.Pada penelitian ini penentuan bobot menggunakan dua pendekatan yaitu AHP dan Fuzzy AHP. Pen-ggunaan dua pendekatan tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran hasil yang dapat dipilih sehingga nantinya dapat memilih metoda yang diinginkan dalam menentukan bobot suatu kriteria. Pada hirarki level 3 , salah satu hasil pembobotan pengalaman perusahaan terdiri dari: pengalaman sejenis, pengalaman umum di lokasi proyek, pengalaman manajerial, kapasitas perusahaan dengan jumlah ahli tetap menggunakan AHP adalah 0,47; 0,15; 0,14; 0,24 sedangkan menggunakan Fuzzy AHPadalah 0.56; 0.03; 0.03; 0.37.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectpengadaan jasa konsultansiin_ID
dc.subjectevaluasi teknisin_ID
dc.subjectAHPin_ID
dc.subjectFuzzy AHPin_ID
dc.titlePerbandingan Penentuan Pembobotan Evaluasi Teknis Jasa Konsultansi Menggunakan Metode AHP dan Fuzzyin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record