Show simple item record

dc.contributor.authorWiarco, Yuwono
dc.contributor.authorMalkhamah, Siti
dc.contributor.authorMuthohar, Imam
dc.date.accessioned2016-08-09T06:59:09Z
dc.date.available2016-08-09T06:59:09Z
dc.date.issued2016-05-25
dc.identifier.citationKementerian Perhubungan, 2011, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Tata Cara dan Standar Pembuatan Grafik Perjalanan Kereta Api, Jakarta. Kementerian Perhubungan, 2011, Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2011 Tentang Tata Cara dan Standar Pembuatan Grafik Perjalanan Kereta Api, Jakarta. Kementerian Perhubungan, 2013, GrafikPerjalananKeretaApi (GAPEKA) 2013, Jakarta. Kementerian Perhubungan, 2011, Rencana Induk Perkeretaapian Nasional, Jakarta. Landex, A., 2008, Methods to Estimate Railway Capacity and Passenger Delays, DTU Transport, Denmark. Landex, A., dkk., 2006, Evaluation of Railway Capacity. Proceedings of Annual Transport Conference at Aalborg University, Denmark. Malkhamah, S., 2012, Workshop Training Need Assesment Program Studi Akademi Perkeretaapian, Pendidikan Tinggi Teknis Bidang Perkeretaapian,Kementerian Perhubungan, Jakarta. Profillidis, V. A., 2000, Railway Engineering, Ashgate. Santoso,S, 2015, SPSS20 Pengolah Data Statistik di Era Informasi,Jakarta.in_ID
dc.identifier.issn2459-9727
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7529
dc.description.abstractKeterlambatan perjalanan kereta api merupakan hal yang sangat vital karena merupakan indikator kehandalan pelayanan kereta api. Pelayanan kereta api dikatakan semakin handal apabila waktu kelambatan semakin rendah. Dengan kehandalan yang tinggi yang ditandai dengan ketepatan waktu perjalanan akan menyebabkan peningkatan dalam kapasitas baik dari sisi pelayanan kepada penumpang maupun kapasitas jalur kereta api sebagai bagian dari sistem jaringan perkeretaapian.Penelitian ini bertujuan mengetahui tentang kehandalan pelayanan kereta api pada daerah penelitian ditinjau dari sisi operasi dan apakah ada hubungan antara jarak perjalanan kereta api dengan persentase kelambatan yang terjadi sebagai indikator kehandalan pelayanan kereta api. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif dan menggunakan bantuan program SPSS dalam menganalisis data primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 13 (tiga belas) kereta api yang dianalisis, diketahui bahwa kehandalan pelayanan kereta api pada Stasiun Kutoarjo dan Stasiun Tugu Yogyakarta adalah baik dengan perincian kategori sedang sebanyak 1 (satu) kereta, kategori baik sebanyak 6 (enam) kereta dan kategori sangat baik sebanyak 6 (enam) kereta, selain itu diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara persentase kelambatan kereta api dengan jarak perjalanan kereta api (hubungannya sangat lemah).in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkehandalanin_ID
dc.subjectkelambatanin_ID
dc.subjectpersentasein_ID
dc.titleKehandalan Kereta Api Antar Kota Pada DAOP V Purwokerto dan DAOP VI Yogyakartain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record