dc.identifier.citation | Arrimoro, F.O. (2010). Microhabitat preference, diversity and Ecology of Aquatic Mites in a Municipal stream in the Niger Delta.Journal of Applied Biosciences 27, pp.1687-1696. Baker, E.W. dan G.W. Wharton (1952). An Introduction Acarology. New York: The Macmillan Company. Boyaci Y. O & M. Ozcan. (2005). A New Species of Hydryphantes C.L. Koch, 1841 (Hydryphantidae, Hydrachnellae, Acari) for the Turkish Fauna. Turkey Journal Zoology 29, pp.39-43. Budianto, B.H. dan E.A. Setyowati, (2009).Seleksi Tungau Parasit Lokal Yang Berpotensi Sebagai Agen Pengendali Hayati Larva Aedes aegypti. Laporan Penelitian I’MHERE. Purwokerto: Fakultas Biologi, Unsoed. Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar. (2014). Rekapitulasi Penderita Demam Berdarah Dengue 2012-2014. Elmer, R.N. dan N.A. Glenn. (1982). Parasitologi Biologi Parasit Hewan. Diterjemahkan Oleh Wardiarto dan N. Soeripto. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta Panduningrum, T. (2009). Kemampuan Menginfeksi Tungau Parasit pada Larva Nyamuk Aedes sp. Di Kabupaten Banyumas. Skripsi (tidak dipublikasikan), Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Priyono, Kuswaji D., Aditya Saputra, & Jumadi. (2015). Model Black Box untuk Identifikasi Tingkat Kerawanan Longsor Lahan ( Landslide Susceptibility) di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. University Research Colloquium. Proctor, Heather. (2006). Key to Aquatic Mites Known from Alberta. Agriculture Canada. Sabatino, A. D., A. Boggeri, F. P. Miccoli, & B. Cicoloni. (2004). Diversity Distribution and Ecology of Water Mites (Central Alps, Italy). Experimental and Aoplied Acarology, 34, pp.199-210. Smith, I. M. & D. R. Cook. (1991). Water mites. In Throp, J. H. and A. P., Covich. (Eds). Freshwater Invertebrates from North American. Pp.470-492. USA: Academic Press. Snell, A. E & A. C. G. Heath. (2010). Parasitism of Mosquitoes (Diptera: Culicidae) by Larva of Arrenuridae and Microtrombidiidae (Acari: Parasitongona) in the Wellington Region, New Zealand. New Zealand Journal Zoology, 33, pp.9-15. Syarifah, U. (2007). Analisis Beberapa Faktor yang Berhubungan dengan Keberadaan Jentik di RW III Kelurahan Tlogosari Kulaon Kecamatan Pedurungan Kota Semarang.Skripsi (tidak dipublikasikan). Semarang: Fakultas ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Thomas, M. C., J. F. Benjaminand, & K. R. Susanna. (2004). Differences in the Effects of salinity on Larval Growth and Developmental Programs of a Freshwater and a Euryhaline Mosquito Species (Insecta: Diptera, Culicidae). Journal of Experimental Biology 207.Pp.2289-2295. Tuvozky, V. P. (2008). A New Record of the Water Mite Hydryphantes tenuipalpisThon (Acariformes: Hydryphantidae) for Russia. Acarina 16.Pp.57-64. Wahyuningsih, Sri. (2003). Kajian Tempat Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Dataran Rendah dan Dataran tinggi Kabupaten Karanganyar. Tesis (Tidak dipublikasikan). Semarang: Program Pasca Sarjana UNDIP. WHO. (2004). Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic. Geneva. Williams C.R. & H.C. Proctor. (2002). Parasitism of Mosquitoes (Diptera: Culicidae) by Larval Mites (Acari: Parasitengona) in Adelaide, South Australia. Australia Journal Entomology 41, pp.161-163. | in_ID |
dc.description.abstract | Kabupaten Karanganyar mempunyai 6 kecamatan yang merupakan daerah endemis Demam Berdarah
Dengue (DBD). Endemisitas DBD menggambarkan keberhasilan perkembangan populasi nyamuk Aedes sp.namun sebaliknya diduga berkaitan dengan rendahnya kemampuan tungau parasit dalam menemukan danmemparasiti larva Aedes sp. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui familia-familia tungau parasit yangmemparasiti larva Aedes sp dan menentukan prevalensinya di daerah endemis DBD di Kabupaten KaranganyarJawa Tengah. Metode yang digunakan adalah survai dengan teknik pengambilan sampel secara purposive
random sampling. Lokasi penelitian terdapat di 6 kecamatan endemis DBD yaitu kecamatan ColomaduGondangrejo, Jaten, Tasikmadu, dan Kebakkramat. Banyaknya sampel larva Aedes sp. yang disampel berkisaantara 806 hingga 835 individu untuk setiap kecamatannya atau seluruh kecamatan mencapai 4.899 individuLarva yang diperoleh diperiksa menggunakan mikroskop perbesaran rendah untuk mengetahui familia danjumlah individu setiap familia tungau parasit. Data dianalisis menggunakan analisis prevalensi yaitu denganmembagi jumlah larva Aedes sp. yang terparasiti oleh tungau parasit dengan jumlah seluruh individu larva Aedes
sp. yang diperiksa. Hasil identifikasi ditemukan 3 familia tungau parasit larva nyamuk Aedes sp. yaitu FamiliaPionidae, Hydryphantidae, dan Hydrachnidae. Hasil analisis menunjukkan bahwa prevalensi tungau parasit padalarva Aedes sp. di kabupaten Karanganyar tergolong sangat rendah yaitu hanya mencapai 0,10%. | in_ID |