Show simple item record

dc.contributor.authorSulistiyorini
dc.contributor.authorSetyaningsih, Nining
dc.date.accessioned2016-10-05T01:16:43Z
dc.date.available2016-10-05T01:16:43Z
dc.date.issued2016-05-15
dc.identifier.citationTriyas, Erlina. (2015). “Analisis Kesulitan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Bangun Ruang Pokok Bahasan Prisma dan Limas”. Skripsi. Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Surakarta. NCTM. (1980). Problem Solving In School Mathematics. Yearbook : NCTM Inc. Nurdalilah, dkk. 2013. “Perbedaan Kemampuan Penalaran Matematika dan Pemecahan Masalah pada Pembelajaran Berbasis Masalah dan Pembelajaran Konvensional di SMA Negeri 1 Kualuh Selatan.” Jurnal Pendidikan Matematika, 6(2), 109-119. OECD. 2013. PISA 2012 Assessment and Analytical Framework: Mathematics, Reading, Science, Problem Solving and Financial Literacy. OECD Publishing. Polya, G. (1957). How to Solve IT. USA: Stanford University. Sanjaya, Andika. (2011). “Analisis Data Kualitatif Model Milles dan Huberman”. Diakses pada 1 April 2016, dari http:// musicalandpsychologist.blogspot.co.id/2015/04/analisis-data-kualitatif-model-miles.html Tohirin. 2011. Metode Penelitian Kualitatif dalam bidang Pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: Raja Grafinto Persada: 36,73.in_ID
dc.identifier.issn2528-4630
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/7588
dc.description.abstractTujuan penelitian yaitu mendiskripsikan kesulitan siswa dalam memecahkan masalah soal cerita matematika pada siswa SMP dilihat dari aspek memahami masalah, merencanakan, melaksanakan, dan melihat kembali. Jenis penelitian adalah pendekatan kualitatif. Waktu penelitian pada semester genap 2015/2016. Subjek penelitian siswa kelas VII A SMP N 2 Gatak Sukoharjo. Teknik pengumpulan data tes tertulis, wawancara, dan dokumentasi. Keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan metode. Hasil penelitian menyatakan (1) kesulitan aspek memahami masalah yaitu siswa tidak biasa mengerjakan soal cerita dengan langkah pemecahan masalah polya, siswa salah dalam penulisan simbol, belum memahami konsep, dan siswa tidak dapat mengatur proses pengerjaan dengan baik; (2) kesulitan aspek merencanakan yaitu siswa belum bisa membuat model matematika dan kemampuan siswa yang rendah dalam memahami masalah, dan kurangnya latihan soal; (3) kesulitan aspek melaksanakan adalah kebiasaan siswa kurang teliti dalam perhitungan, langkah-langkah terlalu panjang, dan salah dalam membuat model matematika; (4) kesulitan aspek melihat kembali adalah siswa tidak tahu cara melihat kembali yang benar, siswa tidak dapat mengatur waktu pengerjaan dengan baik, dan sikap malas siswa mengecek ulang jawaban.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectKesulitanin_ID
dc.subjectpemecahan masalahin_ID
dc.subjectsoal ceritain_ID
dc.titleAnalisis Kesulitan Siswa Dalam Pemecahan Masalah Soal Cerita Matematika Pada Siswa SMPin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record