Studi Perbandingan Post Shrinkage Produk Hasil Injeksi Plastik Dengan Cetakan Solid, Laminated Steel Tooling Dan Soft Tooling
Date
2012Author
Febriantoko, Bambang Waluyo
Darmawan, Agung Setiyo
Subroto, Subroto
Metadata
Show full item recordAbstract
Perkembangan produk plastik menuntut adanya keakurasian dimensi pada produk yang
dihasilkan. Salah satu cara meningkatkan keakurasian dimensi dengan cara membuat cetakan yang
mempunyai saluran pendingin yang merata, mengikuti kontur dari cavity, sehingga arah penyusutan
produk pada siklus pendinginan dapat merata. Mold tipe solid yang selama ini digunakan mempunyai
keterbatasan pada sistim saluran pendinginan. Pada produk yang mempunyai bentuk rumit
membutuhkan saluran pendingin yang mengikuti bentuk cavity (conformal). Saluran pendingin tipe
conformal dapat dibuat dengan metode pembuatan laminasi tiap layer plat yang disusun dengan
perekat menjadi satu kesatuan (laminated steel tooling) serta menggunakan cetak resin yang dicampur
serbuk logam yang didalamnya ada pipa mengikuti bentuk cavity (soft tooling). Penelitian ini akan
membandingkan penyusutan produk plastik yang dibuat dari tiga tipe cetakan yaitu cetakan solid
bersaluran pendingin lurus, Laminated steel tooling bersaluran pendingin conformal dan soft tooling
bersaluran pendingin conformal. Analisa produk meliputi pengukuran penyusutan arah tinggi, diameter
dalam, diameter luar dari produk berbentuk silinder memanjang.
Metode penelitian yang digunakan dengan membuat cetakan sebanyak 3 buah, terdiri dari
cetakan bersaluran pendingin lurus, bersaluran conformal dengan tipe Laminated steel tooling, dan
bersaluran conformal tipe soft tooling.Tiap cetakan digunakan untuk membuat spesimen sebanyak 30
buah. Bahan plastik digunakan adalah Polypropylene (PP). Volume saluran pendingin antara saluran
tipe lurus dan conformal dibuat sama. Pengambilan data dilakukan setelah 24 jam injeksi produk.
Perbedaan penyusutan dimensi produk pada percobaan antara sistem pendinginan lurus,
conformal laminasi dan conformal soft tooling yang signifikan terlihat pada dimensi tinggi produk dan
diameter luar, baik diameter luar menurut sumbu X maupun menurut sumbu Y. Prosentase penyusutan
dimensi produk pada sistem pendinginan conformal laminasi dan soft tooling lebih kecil jika
dibandingkan dengan penyusutan pada sistem pendinginan lurus, perbandingan penyusutan dimensi
diameter pada sumbu X maupun sumbu Y sama. Ini membuktikan bahwa sistem pendinginan
conformal laminasi dan soft tooling mempunyai kontribusi yang lebih optimal dalam mengendalikan
penyusutan dimensi produk.