Review: Bioaktifitas Senyawa 1,8-Sineol pada Minyak Atsiri
View/ Open
Date
2016-05-21Author
Efruan, Gian Kirana
Martosupono, Martanto
Rondonuwu, Ferdy S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Banyak persenyawaan yang terkandung dalam minyak atsiri, senyawa 1,8-sineol merupakan salah satu
senyawa yang biasanya terkandung dalam minyak atsiri, bahkan ada beberapa tumbuhan yang memiliki
kandungan utamanya adalah senyawa 1,8-sineol. 1,8-sineol merupakan eter siklik dengan rumus empiris
C
10
H
18
O dan nama sistematik 1,3,3-trimethyl-2-oxabicyclo[2.2.2]octane yang termasuk ke dalam kelompok
komponen hidrokarbon teroksigenasi monoterpen. Kandungan senyawa 1,8-sineol dalam minyak atsiri
dihasilkan dari berbagai familia tumbuhan. Familia Lamiaceae merupakan familia dengan genus terbanyak yang
menghasilkan 1,8-sineol, yang kandungan senyawanya di atas 50% adalah Rosmarinus officinalis dan Thymus
capitellatus, Familia Myrtaceae: Eucalyptus globulus, Myrcianthes cisplatensis, dan Melaleuca leucadendra.
Familia Asteraceae: Artemisia kermanensis, Familia Burseraceae: Protium heptaphyllum, dan kandungan
persentase senyawa 1,8-sineol tertinggi dimiliki oleh spesies Eucalyptus globulus. Senyawa 1,8-sineol memiliki
karakteristik segar dan aroma camphor dan rasa pedas yang memiliki bioaktifitas yang banyak manfaatnya, yaitu
penurunan aktivitas lokomotor (antikejang), anti-kanker dan anti-tumor, antibakteri baik untuk beberapa bakteri
gram-positif dan beberapa bakteri gram-negatif, antifungi, antiinflamasi, antioksidan, sebagai insektisida atau
repelan, dan dapat mengurangi resiko penyakit kardiovaskular.