Selisih Rerata Radiasi Matahari Bulanan Musim Panas dan Hujan Hasil Observasi Tahun 2015 di Balai LAPAN Pasuruan
Abstract
Intensitas Radiasi matahari (MTH) akan tinggi ketika cahaya matahari dapat masuk secara langsung
Ke bumisecara optimal. Pengukuran radiasi MTH diambil dari lokasi observasi di BPD Watukosek
menggunakanalatAutomatic Weather Station (AWS) DAVIS 6.0.3, lokasi penempatan alat tersebut
pada posisi : 112º 40’ BT, 7º 34’ LS, ketinggian : ± 50 meter diatas permukaan laut (dpl) selain
jarak matahari, besar/kecil sudut, sun duration dan pengaruh atmosfer, terjadinya hujan juga sangat
berpengaruh terhadap intensitas radiasi MTH. Sampling data radiasi setiap bulan diambil saat panas
dan hujan. Data curah hujan diambil secara akumulasi harian, bulanan dan tahunan, sedangkan
sampling radiasi MTH diambil nilai rerata setiap hari mulai pukul : 01.00 s/d 24.00 dengan 2 kategori
yaitu saat panas dan hujan. Radiasi MTH saat panas lebih dominan bila dibandingkan saat hujan,
selisih tertinggi radiasi pada bulan Maret sebesar : 195,11 W/m2 dengan curah hujan (CH) : 417,3 mm
dan selisih terendah pada bulan Nopember sebesar : 14,71 W/m2 dengan curah hujan (CH) : 22,53 mm.
sedangkan jumlah curah hujan (CH) satu tahun : 1.427,28 mm untuk radiasi MTH pada bulan :
Juli, Agustus, September dan Oktober tidak menghasilkan selisih data radiasi MTH karena tidak
terjadi hujan.