Aktivitas Antimikrobia Ekstrak Jahe (Zingiber officinale) dan Kunyit (Curcuma domestica) pada Bakteri Perusak Ikan Dengan Sistem Emulsi Tween 80
Abstract
Hasil penelitian Purwani, Sarbini dan Widowati (2008), jahe dan kunyit dengan konsentrasi 35% sudah mampu
menghambat pertumbuhan mikrobia yang diisolasi dari ikan nila.Tujuan penelitian ini adalah mengukur aktivitas antimikrobia dari ekstrak jahe dan kunyit pada sistem emulsi tween 80 terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri perusak pangan hasil isolasi dari ikan nila, mengukur nilai Minimum Inhibitory Consentration (MIC)kedua ekstrak dan membedakan aktivitas antimikrobia dari kedua ekstrak. Rancangan penelitian berupa rancangan acak lengkap pola faktorial. Metode ekstraksi jahe dan kunyit melalui maserasi.
Aktivitas antimikrobia diuji dengan metode difusi cara sumuran, dan metode dilusi cair untuk mengetahui nilai MIC. Analisis Anova dilakukan untuk melihat ada pengaruh konsentrasi ekstrak jahe dan kunyit. Perbedaan antar ekstrak dianalisis dengan uji T. Hasil penelitian ini adalah hambatan terkuat terdapat pada bakteri S. saphropyticus pada hampir semua konsentrasi ekstrak kunyit sedangkan pada jahe hambatan terkuat dengan konsentrasi terendah terdapat pada bakteri S. saphropyticus yaitu pada konsentrasi 5%. Tidak ada nilai MIC karena pada uji MIC pada semua konsentrasi ekstrak jahe maupun kunyit pada media nutrient broth terdapat pertumbuhan untuk semua jenis mikrobia. Ekstrak kunyit memiliki daya hambat yang lebih besar dibandingkan ekstrak jahe pada semua bakteri. Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat pengaruh konsentrasi ekstrak kunyit maupun jahe terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri perusak ikan. Saran pada penelitian ini, ekstrak jahe dan kunyit mampu menghambat mikrobia perusak ikan sehingga dapat diujikan untuk pengawetan pada ikan segar