dc.contributor.author | Karimawati, Nurul | |
dc.contributor.author | Suparti | |
dc.date.accessioned | 2016-12-26T01:01:19Z | |
dc.date.available | 2016-12-26T01:01:19Z | |
dc.date.issued | 2016-05-21 | |
dc.identifier.citation | Achmad, dkk. 2011. Panduan Lengkap Jamur. Depok : Penebar Swadaya. Alam, Nuhu, dkk. 2010. Mycelial Growth Condition and Molecular Phylogenetic Relationship of Pleurotus ostreatus. World Applied Sciences Journal 9 (8): 928-937, 2010. ISSN 1818-4952. Chang, S.T. and Tricita H. Quimio.1989. Tropicalmushroom: Biolo-gical Nature and Cultivation Methods. Hongkong: The Chinese University Press. Djarijah, N.M dan Djarijah, A.S. 2001. Budidaya Jamur Tiram. Yogyakarta: Kanisius. Gunawan, A.W. 2004. Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta : UI Press. Handiyanto, Sugeng, dkk. 2013. Pengaruh Medium Air Cucian Beras terhadap Kecepatan Pertumbuhan Miselium Biakan Murni Jamur Tiram Putih. Malang: Universitas Negeri Malang. Lilly, Virgil Greene and Horace L. Barnett.1951. Physiology of the Fungi. New York: Mc Graw Hill Book Company. Mufarrihah, L. 2009. Pengaruh Penambahan Bekatul Dan Ampas Tahu Pada Media Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus). Malang: Universitas Islam Negeri (UIN) Malang. Quimio, T.H. 1981. Philippines mushrooms. College of agriculture UPLB, National Institute of Biotechnology and Applied Microbiology. Slamet, D.S, dkk. 1990. Majalah Gizi Jilid 4, hal 26. Pusat penelitian dan pengembangan kesehatan Depkes RI. Setyowati, M., I. Hanarida dan Sutoro. 2007. Karakteristik Umbi Plasma Nutfah Tanaman Talas (Colocasia esculenta). Buletin Plasma Nutfah 13 (2): 49-56. Sinaga, M. 2001. Jamur merang dan budidaya. Edisi Revisi. Penerbit PT. Penebar Swadaya, Cimanggis-Depok, Jawa Barat. 86 hal. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2557-533X | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8052 | |
dc.description.abstract | Umbi talas merupakan salah satu umbi yang mengandung karbohidrat sebanyak 23,7%, serat sebanyak
0,7%, vitamin B1 sebanyak 0,05%, vitamin C sebanyak 2%, dan protein sebanyak 1,5%, sehingga mampu
mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui
pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif
dengan desain penelitian eksperimen. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri 2 faktor
yaitu F1: konsentrasi media umbi talas 80%, 90%, dan 100%, dan F2: jamur tiram dan jamur merang dengan 3
kali pengulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian,
rata-rata diameter pertumbuhan miselium jamur tiram dan jamur merang pada perlakuan M1J1 yaitu 5,9 cm,
M2J1 yaitu 6,9 cm, M3J1 yaitu 6,3 cm, M1J2 yaitu 1,5 cm, M2J2 yaitu 2,6 cm, dan pada M3J2 yaitu 2,3 cm.
Hasil penelitian menjelaskan bahwa miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media
umbi talas 90%, tetapi media umbi talas 90% yang paling baik pada miselium jamur tiram. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | umbi talas | in_ID |
dc.subject | diameter miselium | in_ID |
dc.subject | jamur tiram | in_ID |
dc.subject | jamur merang | in_ID |
dc.title | Pemanfaatan Umbi Talas sebagai Media Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |