dc.identifier.citation | B. H. Amstead, Teknologi Mekanik, Terjemahan Sriati Djaprie, Erlangga, Jakarta, 1987 Begüm Akkayan, DDS, PhD, Burcu Sahin, DDS, and Hubert Gaucher, DDS, MScD., 2008, The Effect of Different Surface Treatments on the Bond Strength of Two Esthetic Post Systems, Budinski., 2001,” Engineering Materials Properties and Selection,” PHI New Delhi, pp. 517–536. Callister, W.D., (2001),Material Sciene and Engineering an Introduction fourth Edition, John Willey and Sons, lnc, New York USA. Cole, G S., and Sherman, A. M., 1995, “Light weight materials for automotive applications,” Material Characterization, 35 (1) pp. 3–9. Rajan, CP Sharma & Sharma Ashok, 1997 ” Heat Treatment Principle And Trccnique ” (revised edition), PHI New Delhi, pp. India Smallman, R.E., 1985, “Metalurgi Fisik Modern”, Gramedia, Jakarta, hal. 347 Suhariyanto ., Perbaikan Sifat Mekanik Paduan Aluminium (A356.0)dengan Menambahkan TiC, 2007 Surdia, T. dan Cijiiwa K, 1991, Teknik Pengecoran Logam, PT Pradnya Paramita, Jakarta Surdia, T. dan Shinroku, 1982, Pengetahuan Bahan Teknik,PT Pradnya Paramita, Jakarta Surdia, Tata & Saito, Shinroku. 1992. Pengetahuan Bahan Teknik. (edisi kedua). Jakarta: Pradnya Paramita. V, A. Srivastava and R. Shivpuri. Intermetallic Formation and Its Relation toInterface Mass Loss and Tribology in Die CastingDies, Elsevier B.V.New Zealand, 2003, p.2233 Vaillant ,P., Petitet, J. P.,1995, “Interactions under hydrostatic pressure of mild steel with liquid aluminum alloys,”.JMater Science 30 pp 4659–4668 | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk meneliti perbedaan sifat mekanik dan struktur mikro pada piston hasil
proses tempa. Bahan penelitian adalah piston bekas pemakaian selama 5 tahun dan original keluaran
pabrikan. Untuk uji komposisi kimia menggunakan spectrometer, sedangkan uji kekerasan
menggunakan Brinnel Tester, uji struktur mikro dengan alat mikroskop optik, sedangkan uji keausan
menggunakan mesin Oghosi High Speed Universal Wear Testing Machine (Type-OAT-U). Hasil uji
komposisi menunjukkan bahwa material piston proses pengecoran mempunyai paduan unsur utama
83,56 wt % Al, 12,6322 wt % Si, 1,3110 wt % Ni. Sedangkan untuk piston hasil proses tempa
mempunyai unsur utama 82,97 wt % Al, 12,0385 wt % Si, 3,9462 wt % Cu dan unsur – unsur atom
yang lain dengan total 100 wt %.Harga kekerasan untuk piston hasil proses pengecoran 85,1 – 91,98
BHN, sedangkan angka kekerasan tertinggi untuk piston hasil proses tempa adalah 127,8 BHN. Hasil
uji keausan untuk piston proses pengecoran abrasi spesifik 5.05E-04 mm
2
/kg sedangkan proses tempa
1.71E-04 mm
2
/kg. Hasil struktur mikro piston hasil proses tempa lebih halus dan terdapat partikel
silicon eutektik sedangkan proses pengecoran terdapat partikel silicon berbentuk jarum, dikarenakan
kandungan unsur Fe lebih tinggi dari proses tempa. | in_ID |