dc.identifier.citation | aliman A., 2000,Peranan Industri Seni Kerajinan Perak di Daerah Istimewa Yogyakarta Sebagai Pendukung Pariwisata Budaya, Jurnal Humaniora volume XII no.2, Yogyakarata Endang WA., Indri C., ,Netty, 2015, Analisis Produktivitas Pada Proses Penyepuhan dengan Metode Green Productivity,,Prosiding IENACO, Program studi Teknik Industri, Universitas Muhamadiyah Surakarta, Surakarta Endang WA, 2011, Usulan Perancangan Fasilitas Kerja yang Ergonomis Guna meningkatkan Kinerja pekerja Industri kecil Mozaik, procceding 11 th National Conference of Indonesian Ergonomics Society, Universitas Indonesia, Jakarta Endang WA, 2009, Perancangan Alat Pemecah Kedelai yang Ergonomis dengan Pendekatan Integrasi Model kano dan Function Deployment, Jurnal Technoscientia, Vol.1. No.2 Februari, Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta, Yogyakarta Iridiastadi H, Yassierli, 2014, Ergonomi Suatu Pengantar, Penerbit Rosda, Bandung http://id.wikipedia.org/wiki/Pertambangan, diakses tanggal 15 April 2015 http://krjogja.com/read/144216/pertumbuhan-industri-kreatif-perlu-digenjot.kr, diakses tanggal 16 April 2015 http://www.kemenperin.go.id/artikel/19/Kebijakan-Industri-Nasional), diakses tanggal 15 April 2015 Warta Ekspor ,Membedah Potensi Industri Perak Di Indonesia,Edisi April 2012 1 | in_ID |
dc.description.abstract | Penduduk Kotagede, Yogyakarta sebagian besar adalah pengrajin perak. Di antara home industry
perajin perak di Kotagede, dipilih Anggra Silver sebagai tempat penelitian . Home industry ini
berada di Dusun Basen, Kelurahan Purbayan, Kecamatan Kotagede. IKM (Industri Kecil Menengah)tersebut saat ini belum bisa memenuhi permintaan pasar. Hal ini terjadi karena dalam melakukan
pekerjaanya, perajin memiliki produktivitas dan efisiensi yang rendah. Faktor penyebab dari
rendahnya produktivitas dan efisiensi ini adalah karena ada 2 permasalahan yang menyebabkan
rendahnya produktivitas dan efisiensi kerja yaitu; fasilitas kerja yang tidak ergonomis dan layout
kerja yang tidak efisien . Pada pekerjaan proses pembuatan kerajinan perak posisi kerja membungkuk
karena meja kerja tidak ergonomis atau tidak sesuai dengan ukuran dimensi tubuh, peletakan benda
dan alat kerja yang tidak teratur, tidak sesuai dengan urutan proses produksi atau berantakan serta
berjauhan. Dua permasalahan tersebut menyebabkan rendahnya produktivitas dan efisiensi kerja
perajin perak. Untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produk hasil kerajinan perlu dibangun
fasilitas kerja yang lebih ergonomis dan memadai
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kuantitas, kualitas dan produktivitas pada proses
pembuatan kerajinan perak. guna tercapainya tujuan tersebut harus ada fasilitas dan layout kerja
yang ergonomis. Fasilitas kerja ini adalah meja kerja untuk proses kerajinan perak dengan
pendekatan Ergonomi dan Kaizen.
Hasil penelitian ini adalah adalah rancang bangun meja kerja yang ergonomis. Meja kerja yang
dirancang disesuaikan dengan karakteristik pekerja dan pekerjaanya dengan ukuran data
Antropometri. Pendekatan Kaizen dengan konsep 3S (Seiri,Seiton dan Seiso) ini digunakan untuk
merancang meja kerja dan layout kerja sesuai dengan urutan prosedur kerja. Meja dibuatkan kotak-kotak alat
kerja
sesuai
penamaanya.
Peletakan kotak-kotak alat kerja disusun berdasarkan prosedur kerja,dan
alat-alat kerja seperti alat bor, pemoles digabung dalam satu meja serta dibuatkan laci
tempat pembuangan limbah padatan seperti serpihan perak dan debu, hal ini dimaksudkan mengatur
segala sesuatu, memilah sesuai dengan aturan dan prinsip yang tertentu. Dari hasil implementasi
meja kerja ini didapatkan efisiensi waktu proses sebesar 30%. | in_ID |