Show simple item record

dc.contributor.authorQomarun, Qomarun
dc.date.accessioned2017-03-24T02:13:14Z
dc.date.available2017-03-24T02:13:14Z
dc.date.issued2011
dc.identifier.citationCreswell, John W. (1998). Qualitative Inquary and Research Design:Choosing Among Five Traditions, Sage Publications, California. Groat, Linda and Wang, David (2002). Architectural Research Methods, John Wiley & Sons, Inc., New York. Guba, E.G. and Lincoln, Y.S. (1985). Naturalistic Inquiry, Sage Publications, London. KLH (2007). Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Surakarta Tahun 2007, Pemkot, Surakarta. Leitmann, Josef (1999). Sustaining Cities: Environmental Planning and Management in Urban Design. McGraw Hill, New York. Lombard, Denys (1990). Le Carrefour Javanais, Essai d’histoire Globale I: Le Limited de L’occidentalisation (Terjemahan), Gramedia Pustaka Utama dan Forum Jakarta-Paris (Ecole Francaise d’Extreme-Orient), Jakarta. Qomarun (2007). An Organism Named Solo: The Concept of the City as Genetics, Prosiding Internasional USU (Universitas Sumatra Utara), Medan. Raffles, Thomas Stamford (1817). The History of Java (Terjemahan), Penerbit Narasi, Yogyakarta. Ricklefs, M.C. (1981). Some Statistical Evidence on Javanese Social, Economic and Demographic History in the Later 17th and 18th Centuries, Journal Modern Asian Studies, Vol. 20, No.1. Sekretariat Negara (2007). Undang Undang RI No. 26/2007 tentang Penataan Ruang. Penerbit Citra Umbara, Bandung. Watson, Donald et al, (2003). Time Saver Standards for Urban Design, McGraw-Hill, New York. Yin, R.K. (2003). Case Study Research: Design and Methods, Sage Publisher, California.in_ID
dc.identifier.issn1412-9612
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8234
dc.description.abstractRiset ini dilatarbelakangi oleh kondisi kota-kota tua di Indonesia yang umumnya mengalami paradoks, yaitu mempunyai program yang berkelanjutan namun sedang berkondisi sarat dengan bencana kota, seperti banjir, kebakaran, pencemaran, kerusuhan dan lain-lain. Seperti diketahui bersama, agenda untuk mewujudkan kota yang berkelanjutan adalah sudah menjadi komitmen bagi para pengelola kota di seluruh dunia, terutama sejak awal milenium ketiga ini. Jadi, permasalahan kota tua di Indonesia pada umumnya adalah bagaimana cara mencapai tujuan kota yang berkelanjutan, sementara kondisi riilnya sedang dalam posisi kritis. Untuk menjawab isu itu, maka dilakukan penelitian studi kasus di Kota Solo. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah ilmu perancangan kota sudah saatnya melakukan pencerahan baru terkait paradigma ‘organisme’ kota. Substansi ‘tubuh’ kota sudah harus terdeteksi dengan jelas sebelum melakukan perancangan, baik jenis komponen yang menyusunnya maupun formula penyatu di antara komponen-komponen itu. Studi untuk mengkaji tubuh kota ini selanjutnya disebut sebagai urban forensik, yaitu ilmu rekayasa untuk mendiagnosa tubuh kota, sehingga dapat terdeteksi dengan jelas tentang asal-usul kesehatan maupun kesakitan kota. Setiap kota mempunyai kode ‘genetik’ yang berbeda karena terkait susunan ‘HBL’-nya yang juga berbeda. Tanpa kajian ini, program keberlanjutan kota hanya akan menjadi impian, karena permasalahan kota yang ada akan semakin rumit dan bahkan tak terbayangkan sebelumnya.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjecturban forensikin_ID
dc.subjectkota berkelanjutanin_ID
dc.subjectsoloin_ID
dc.titleUrban Forensikin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record