Show simple item record

dc.contributor.authorHidayat, Rokhmat
dc.date.accessioned2017-04-18T03:46:54Z
dc.date.available2017-04-18T03:46:54Z
dc.date.issued2016-06-04
dc.identifier.citationBBWS Serayu-Opak, 2013, Peta Daerah Rawan Gerakan Tanah DAS Serayu Opak, Laporan Teknis 2013, BBWS Serayu Opak, Dirjen SDA, Kementrian PU Badan Standarisasi Nasional (BSN), Tata Cara Pemetaan Daerah Rentan Gerakan Tanah, SNI 13-1724-2005 Badan Standarisasi Nasional (BSN), Tata Cara Perencanaan Penanggulangan Gerakan Tanah, SNI 03-1962-1990 Badan Standarisasi Nasional (BSN), Tata Cara Identifikasi Awal di Daerah Longsoran, Pt T-03-2002-B Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Perka BNPB No.2 Tahun 2012, Tentang Pedoman Umum Pengkajian Bnecana, BNPB, Jakarta Hardiyatmo C.H., 2006, Penanganan Tanah Longsor dan Erosi , Gajah Mada University Press, Yogyakarta. Karnawati., D., 2005. Bencana Alam Gerakan Massa di Indonesia dan Upaya Penanggulangannya, Jurusan Teknik Geologi UGM, Yogyakarta Nugroho U.C. dkk, 2014, Pemetaan Indeks Resiko gerakan Tanah Menggunakan Citra DEM SRTM di Kecamatan Pejawaran, Banjarnegara, Seminar Nasional Penginderaan Jauh Perka BNPB No.2 Tahun 2012, Pedoman Umum Pengkajian Resiko Bencana, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta PT Indonesia Power UBP Mrica, Pemeruman dan Analisis Waduk Mrica, Laporan Teknis tahun 2013 PVMBG 2009, Kajian Bahaya Gerakan Tanah dan Perencanaan, Badan Geologi, Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung Soewarno, 2012, Hidrometri dan AplikasiTeknosabo Dalam Pengelolaan Sumber Daya Air, Graha Ilmu, Yogyakarta Sutanto 1986, Penginderaan Jauh Jilid I, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta Van Zuidam, R.A. 1979. Terrain Analysis and Clasification Using Aerial Photographs a Geomorphological Approach. ITC Textbook of Photo Intepretation VII-6 Enschede The Netherland.in_ID
dc.identifier.isbn978-602-361-044-0
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8540
dc.description.abstractGeomorfologi wilayah DAS Serayu Hulu yang berupa pegunungan dengan kemiringan lereng yang terjal sangat berpotensi untuk terjadi gerakan tanah. Proses gerakan tanah menyebabkan kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, pemukiman, sumber daya alam dan lingkungan, bahkan dapat merenggut jiwa manusia. Oleh sebab itu perlu dilakukan penyusunan peta kerentanan gerakan tanah di DAS Serayu, sehingga dapat diketahui tingkat kerentanan gerakan tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun peta kerentanan gerakan tanah di DAS Serayu hulu untuk penanganan bencana gerakan tanah. Penyusunan peta dilakukan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 13-7124-2005, tentang tata cara penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah. Penyusunan peta zona kerentanan gerakan tanah ini dilakukan dengan menggunakan empat parameter yaitu peta geologi, peta kemiringan lereng, peta tata guna lahan dan peta curah hujan. Dilakukan pembobotan pada masing-masing peta parameter, selanjutnya hasil pembobotan ditumpang susun. Nilai bobot yang diperoleh pada setiap peta parameter gerakan tanah, dijumlahkan dan kemudian dikelompokan menjadi tiga kelas, yaitu zona kerentanan gerakan tanah rendah, sedang dan tinggi. Persentase daerah dengan kerentanan gerakan tanah rendah sebesar 41,3%, untuk daerah dengan zona kerentanan sedang sebesar 38%, dan untuk zona dengan kerentanan tinggi sebesar 20,7%. Peta kerentanan gerakan tanah ditampalkan dengan peta pemukiman, untuk mengetahui zona pemukiman yang rawan gerakan tanah. Peta kerentanan gerakan tanah tersebut akan menjadi dasar dalam penentuan wilayah prioritas pengelolaan bencana gerakan tanah di DAS Serayu hulu.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectGerakan Tanahin_ID
dc.subjectPemetaanin_ID
dc.subjectKerentananin_ID
dc.titleAplikasi Sistem Informasi Geografis Untuk Penyusunan Peta Kerentanan Gerakan Tanah DAS Serayu Huluin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record