Kondisi Iklim dan Mikrohabitat Fisik Daerah Endemis Schistosomiasis di Dataran Tinggi Napu Kabupaten Poso Provinsi Sulawesi Tengah
View/ Open
Date
2016-06-04Author
Mujiyanto
Garjito, Triwibowo A.
Anastasia, Hayani
Udin, Yusran
Kurniawan, Ade
Metadata
Show full item recordAbstract
Schistosomiasis merupakan salah satu penyakit parasit yang
termasuk dalam penyakit kurang diperhatikan di daerah tropis, termasuk
Indonesia. Penyakit ini masih menjadi masalah kesehatan di daerah
endemisnya yaitu, Dataran Tinggi Napu dan Bada Kabupaten Poso dan
Dataran Tinggi Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Shistosomiasis ini
disebabkan oleh cacing Schistosoma japonicum dengan hospes
perantaranya keong Oncomelania hupensis lindoensis. Faktor geografis dan
mikrohabitat Dataran Tinggi Napu diyakini merupakan salah satu sebab
pengendalian penyakit ini belum bisa tuntas. Tujuan penelitian ini untuk
mendapatkan informasi dasar tentang kandungan mineral penyusun tanah
dan air di daerah endemis schistosomiasis dan juga kondisi iklim di daerah
endemis schistosomiasis Dataran Tinggi Napu, Poso Sulawesi Tengah.
Disain penelitian ini adalah potong lintang dengan pengambilan sampel
tanah dan air di lokasi fokus keong Oncomelania hupensis lindoensis. Data
iklim di lokasi penelitian menggunakan weather meter. Hasil penelitian
menunjukan suhu udara berkisar 24,8 – 32,5°C, kelembaban udara 42,9 –
64,8%. Ditemukan berbagai kandungan seperti Mn, Ca, Mg, Fe, Al, Cl, dan
kadar kapur dalam tanah serta analisis kelas tekstur tanah. Suhu air di
daerah fokus 19 – 25°C dengan pH air sebesar 6. Informasi dasar tentang
kondisi iklim dan mikrohabitat fisik menjadi acuan dalam pengendalian dan
menurunkan prevalensi schistosomiasis. Hal ini merupakan salah satu
bentuk pengendalian dengan pendekatan lingkungan dan antisipasi
dampak perubahan iklim terhadap perkembangan schistosomiasis di
Indonesia