Strategi Coping Masyarakat Pulau Kecil Dalam Menghadapi Dampak Perubahan Iklim
Abstract
Masyarakat nelayan terutama yang tinggal di kawasan pulau
kecil dengan sumberdaya yang terbatas merupakan kelompok masyarakat
yang rentan menghadapi dampak perubahan iklim. Berbagai bentuk
strategi coping diterapkan nelayan agar dapat bertahan menghadapi
dampak negatif yang diakibatkan oleh perubahan iklim. Penelitian ini
bertujuan untuk mengkaji berbagai bentuk strategi coping masyarakat
nelayan pulau kecil dalam menghadapi dampak perubahan iklim dan
dampaknya terhadap ekosistem pesisir. Metode yang digunakan adalah
metode kualitatif dengan pendekatan penelitian deskriptif dan strategi
penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Unit analisis adalah
komunitas nelayan di Pulau Tanakeke. Pengumpulan data dilakukan
dengan metode wawancara dan observasi lapangan. Wawancara dilakukan
secara mendalam dengan responden kunci dengan menggunakan panduan
pertanyaan. Teknik observasi dilakukan untuk mengidentifikasi dampak
strategi coping yang dilakukan masyarakat terhadap ekosistem pesisir.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk-bentuk strategi coping yang
dilakukan masyarakat nelayan Pulau Tanakeke terdiri dari empat tipe, yaitu
strategi coping ekonomi, struktural, sosial dan kultural. Strategi coping
ekonomi dilakukan dengan memperbanyak alternatif sumber pendapatan,
menerapkan berbagai teknik penangkapan ikan dan meningkatkan
kerjasama sosial ekonomi. Strategi coping struktural dilakukan dengan
membuat tanggul pelindung dan penanaman mangrove guna mencegah
banjir rob akibat gelombang pasang. Strategi coping yang bersifat sosial
dilakukan dengan membentuk kelompok-kelompok masyarakat, dan
strategi coping kultural dilakukan dengan menjaga hutan mangrove
kawasan Bangko Tapampang dengan aturan adat. Beberapa pilihan strategi
coping masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim menyebabkan
menurunnya kualitas lingkungan ekosistem pesisir, diantaranya adalah
kerusakan terumbu karang dan ekosistem mangrove.