Dampak Pembuangan Limbah Tapioka Terhadap Kualitas Air Tambak di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati
View/ Open
Date
2016-06-04Author
Hariyanto, Bambang
Larasati, Dian Ayu
Metadata
Show full item recordAbstract
Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati, terdapat komplek
industri pemrosesan singkong untuk di jadikan pati tapioka, sedangkan
limbah yang dihasilkan dibuang ke Sungai Bango, Sungai Silugonggo dan
Sungai Pangkalan, yang muaranya ke pantai tempat usaha pertambakan
dijalankan. Hal ini sering menjadikan masalah antara Petani tambak dan
pengusaha pengolahan tapioka. Grafikni tambak menuduh usaha tapioka
menyebabkan rusaknya tambak mereka. Perseteruan ini masih
berlangsung sampai sekarang. Dari uraian di atas menarik untuk dikaji
tentang apakah limbah industri tapioka yang dibuang ke sungai
mengakibatkan tercemarnya air tambak sehingga usaha tambak udang dan
bandeng merugi. Sebagaimana yang dianggap benar oleh masyarakat
Grafikni tambak di Kecamatan Margoyoso Kabupaten Pati. Untuk itu
penelitian akan dilakukan dengan judul “DAMPAK PEMBUANGAN LIMBAH
TAPIOKA TERHADAP KUALITAS AIR TAMBAK DI KECAMATAN MARGOYOSO,
KABUPATEN PATI”, dengan Tujuan Penelitian: 1). Untuk mengetahui
sesungguhnya sebaran limbah tapioka perairan Sungai Silugonggo di
Kecamatan Margoyoso 2) untuk mengetahui pola persebaran limbah yang
dihasilkan oleh industri tapioka. Penentuan Sample penelitan adalah
perairan permukaan yang ada pada daerah penelitian yaitu air limbah di
saluran buangan, air sungai , air sawah, air tambak, air sungon(saluran
pengairan tambak). Analisis data hasil pengukuran laboratorium
dibandingkan dengan baku mutu air tambak dan ersaratan hidup bagi
udang maupun bandeng. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik
kesimpulan bahwa; 1). Tingkat Pencemaran di Sungai Silugonggo di
Kecamatan Margoyoso Kab Pati telah melewati ambang batas dan
membahayakan budidaya lainnya terutamapertikanan tambak, 2). Sumber
pencemar adalah dari limbah pengolahan tapioca itu sendiri dan dari bahan
pemutih klorin yang digunakan dalam proses produksi. Oleh karena itu
perlu adanya pengolahan limbah tapioca sehingga limbah buangan tidak
mencemari sungai dan perlu pengendalian bahan pemutih tapiokayang
berupa klorin.