dc.contributor.author | Handayani, Naniek Utami | |
dc.contributor.author | Triyanni, Tirsa Roza | |
dc.date.accessioned | 2017-05-12T06:56:55Z | |
dc.date.available | 2017-05-12T06:56:55Z | |
dc.date.issued | 2017-03-22 | |
dc.identifier.citation | Berman, B, and Evans, J.R. (2007). Retail Management. New Jersey: Prentice Hall. Crosby, P.B. (1979). Quality is Free: The Art of Marking Quality Certain. New York: McGraw- Hill Deming, W. E. (1982). Quality, Productivity, and Competitive Position. Cambridge: Cambridge University Press. Feigenbaum, A.V. (1991). Total Quality Control. Third Edition. Singapore: McGraw-Hill Book. Gaspersz, V. (2002). Pedoman Implementasi Program Six Sigma. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, V. (2005). Total Quality Management. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Juran, J.M. (1962). Quality Control Handbook. 2 nd Edition. New York:McGraw-Hill. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8634 | |
dc.description.abstract | Kualitas merupakan keseluruhan karakteristik produk yang meliputi marketing, engineering,
manufacture, dan maintenance sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan
harapan pelanggan. Kualitas ditentukan oleh seberapa baik spesifikasi suatu produk dapat
memenuhi karakteristik yang ditetapkan (kebutuhan konsumen). PT Tiga Manunggal Synthetic
Industries merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang tekstil di Salatiga.
Produk yang dihasilkan adalah kain Polyester dan kain P80.C20. Tingginya tingkat
persaingan pada produk tekstil menuntut PT Tiga Manunggal Synthetic Industries untuk selalu
dapat meningkatkan kualitas produknya, agar mampu bersaing baik pada pasar nasional
maupun regional. Beberapa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan adalah masih
tingginya cacat pada proses produksi terutama pada proses weaving yang menghasilkan kain
mentah (grey). Tujuan dari penelitian ini adalah membantu perusahaan untuk melakukan
penilaian tingkat kecacatan produk dan juga identifikasi penyebab terjadinya cacat, agar
dapat digunakan sebagai bahan perbaikan berkelanjutan. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Six Sigma. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa tingkat cacat
produk kain grey pada perusahaan ini adalah 20.871,3 DPMO, dengan nilai sigma adalah
3,54 sigma. Jenis cacat yang paling banyak ditemukan adalah cacat pakan yang diakibatkan
kualitas bahan baku yaitu benang, sehingga perlu dilakukan inspeksi yang lebih ketat terhadap
bahan baku dan evaluasi pemaok bahan baku tersebut. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | cacat pakan kualitas produk | in_ID |
dc.subject | proses weaving | in_ID |
dc.subject | six sigma | in_ID |
dc.title | Analisis Pengendalian Kualitas Produk Kain Grey Dengan Metode Six Sigma Pada Proses Weaving di PT. Tiga Manunggal Synthetic Industries | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |