Show simple item record

dc.contributor.authorRusdjijati, Retno
dc.contributor.authorSugiarto, Sandy Setyo Aji
dc.contributor.authorRaliby, Oesman
dc.date.accessioned2017-05-29T03:54:24Z
dc.date.available2017-05-29T03:54:24Z
dc.date.issued2017-03-22
dc.identifier.citationAgivina, A. P., Analisis Pengaruh Persepsi, Sikap, Pengetahuan, dan Tempat Kerja terhadap Perilaku Keselamatan Karyawan (Studi Pada Perusahaan Pt Muliaglass Container Division) (skripsi). Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Diponegoro. Bird, Jr., E. Frank and Germain L. George. 1990. Practical Loss Control Leadership. Georgia: Loganvile. Cooper, R. K., Sawaf, A. 1999. Executive EQ: Kecerdasan Emosi dalam Kepemimpinan dan Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Heinrich, H. W. Dan Petersen, Dan. 1980. Industrial Accident Preventation New York: McGraww-Hill Book Company. Peraturan Menteri Tenaga Kerja (Permenaker) Nomor: 3/Men/1998 tentang Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan Kecelakaan. Salam M. A., 2011. Kesehatan & Keselamatan Kerja dan Hukum Perburuhan di Indonesia. Politeknik Negeri Malang. Yogisutanti, G., 2014. Pengaruh Pelatihan Pengendalian Kelelahan Kerja (Fatique) pada Dosen STIKES di Wilayah Kopertis IV (disertasi). Kedokteran Umum, UGM, Yogyakarta.in_ID
dc.identifier.issn2337-4349
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/8678
dc.description.abstractFrekuensi kecelakaan kerja di UD Mayar Temanggung yang merupakan industri kayu lapis meningkat dari tahun ke tahun (2013-2015 sebanyak 25-36 kasus). Guna membantu mengurangi kasus kecelakaan kerja tersebut, maka dilakukan analisis terhadap faktor-faktor penyebab dengan menggunakan metode HAZOP. Hasil analisis menunjukkan bahwa penyebab kecelakaan kerja di perusahaan tersebut adalah sikap atau postur kerja yang tidak ergonomis. Jenis kecelakaan kerja yang terjadi antara lain adalah tertimpa kayu, terkena mata pisau, tergores mesin jointer, terkena palu, dan terkena furniture. Hal tersebut terutama disebabkan oleh kurangnya pemahaman pekerja terhadap kesehatan dan keselamatan kerja (K3) dan pihak perusahaan pun kurang untuk memberikan pemahaman. Dibuktikan tidak adanya SOP tentang perilaku saat bekerja, tandatanda bahaya, cara pengoperasian alat, penggunaan Alat Pelindung Diri, dan sebagiannya. Didukung dengan lingkungan kerja yang kurang kondusif seperti kebisingan mesin, bau cat, serbuk kayu yang bertebaran, dan tidak tertib dalam penggunaan Alat Pelindung Diri. Oleh karena itu disarankan kepada perusahaan untuk lebih memperhatikan K3 para pekerja dengan melalui sosialisasi, pelatihan, pendampingan tentang pelaksanaan K3 bagi pekerja, dan penyusunan SOP yang berhubungan dengan K3.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherUniversitas Muhammadiyah Surakartain_ID
dc.subjectkecelakaan kerjain_ID
dc.subjectpekerja kayu lapisin_ID
dc.subjectunsafety behaviourin_ID
dc.titleUnsafety Behaviour Pekerja di Industri Kayu Lapis yang Berpotensi Menyebabkan Kecelakaan Kerjain_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record