dc.contributor.author | Ardi, Subhan Zul | |
dc.date.accessioned | 2017-05-30T01:49:06Z | |
dc.date.available | 2017-05-30T01:49:06Z | |
dc.date.issued | 2017-03-22 | |
dc.identifier.citation | Christina, Wieke Yuni, Ludfi Djakfar, and Armanu Thoyib. 2012. "Pengaruh Budaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap Kinerja Proyek Konstruksi." Jurnal Rekayasa Sipil 92. Haryoko, Sapto. 2009. Efektivitas Pemanfaatan Media Audio-Visual Sebagai Alternatif Optimalisasi Model Pembelajaran. Makassar: Jurnal Edukasi@Elektro, Vol. 5, No. 1. Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT. Rineka CIpta. Nur, Yusuf M. 2014. Persepsi Siswa Terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pada Mata Diklat Sistem Pengendali di Jurusan Teknik Listrik SMKN 5 Padang. Padang: Skripsi Universitas Negeri Padang. Saberan, Riduan. 2012. "Penggunaan Media Audio Visual dalam Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa." LENTERA Jurnal Ilmiah Kependidikan 13. Suleiman, Amir Hamzah. 1981. Media Audiovisual untuk pengajaran, penerangan, dan penyuluhan. Jakarta: Gramedia. Triadmidi, Bambang. 2010. Kontribusi Pemahaman dan Sikap Guru Tentang K3 Terhadap Pelaksanaan K3 Dalam Pembelajaran Praktik di Bengkel Mekanik Otomotif Se-Kota Malang. Malang: Jurnal Teknologi dan Kejuruan. Vol. 33. No. 1. | in_ID |
dc.identifier.issn | 2337-4349 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/11617/8703 | |
dc.description.abstract | Metode pembelajaran audiovisual merupakan salah satu cara penyampaian komunikasi dalam
promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Penggunaan metode ini dalam dunia pendidikan
salah satu langkah efektif sehingga ketiga aspek didalamnya yaitu afektif, kognitif dan
psikomotor tercapai. Guru sebagai pembina memiliki peran dalam pembelajaran Keselamatan
dan Kesehatan Kerja. K3 sebagai salah satu aspek penting dalam kegiatan industri seharusnya
diajarkan sejak dari lingkup sekolah karena dengan K3 risiko kecelakaan dan penyakit akibat
kerja dapat dicegah. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan pengetahuan K3
menggunakan metode audiovisual, dengan metode quasi eksperimental. Populasi dalam
penelitian ini berjumlah 154 orang, dengan metode pengambilan sampel menggunakan
purposive sampling dengan kriteria guru di bagian bengkel yang berhubungan dengan
keselamatan siswa adalah 31 orang. Analisa bivariate menggunakan Paired T Test.
Berdasarkan eksperimen kepada 31 guru didapatkan hasil bahwa ada perbedaan signifikan
pengetahuan K3 guru sebelum diberikan materi menggunakan metode audiovisual dengan
setelah diberikan materi menggunakan metode audiovisual. Hasil yang diperoleh menggunakan
metode Paired T Test adalah skor Pre Test 9,29 dan skor Post Test 17,55, sehingga ada
perbedaan signifikan yaitu -8,258 atau ada peningkatan pengetahuan guru mengenai K3 setelah
diberikan materi menggunakan metode audiovisual. Disimpulkan metode audiovisual efektif
sebagai sarana peningkatan pengetahuan atau sebagai sarana promosi K3. | in_ID |
dc.language.iso | id | in_ID |
dc.publisher | Universitas Muhammadiyah Surakarta | in_ID |
dc.subject | Audiovisual | in_ID |
dc.subject | Keselamatan dan Kesehatan Kerja | in_ID |
dc.subject | Promosi | in_ID |
dc.title | Peranan Pembelajaran Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan Media Audio Visual Bagi Pengetahuan Guru di SMKN X Wonosari | in_ID |
dc.type | Article | in_ID |