dc.identifier.citation | Adiputra N, at al. 1994, Introducing Ergonomics Through Organisation Among The Famers in Bali. Proseding of the 4 th SEAES 1994 International Conference : Ergonomis for Productivity and Safe Work. Bangkok. Bennet N.B.Silalahi, Rumondang B. Silalahi 1991; Manajemen Keselamatan & Kesehatan Kerja; PT.Pustaka Binaman Pressindo. Grandjean E, 1988. Fitting The Task To The Man, A Texbook of accupational Ergonomics, London, New York, Philadelhia 4 th Edition. Sahab S, 1992. Penyakit Akibat Kerja. Majalah Kedokteran Indonesia Setyawati, 2000. Bahan Kuliah Hygiene Perusahaan, Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan, UGM Yogyakarta. Sudjana, 1992, Metode Statistika, Bandung, Tarsito Suma’mur P.K, 1984. Hiegene Perusahaan dan Keselamatan Kerja, Gunung Agung, cetakan VII, Jakarta. Suma’mur P.K. 1993; Keselamatan Kerja & Pencegah Kecelakaan; CV Haji Masagung, Jakarta. | in_ID |
dc.description.abstract | Di dunia industri yang terjadi ada ratusan bahkan ribuan kasus kecelakaan dan penyakit akibat
kerja, yang sebagian besar menyebabkan ketidakmampuan bagi pekerja untuk bekerja lagi seperti
cacat, dan bahkan bisa berakibat fatal bagi pekerja tersebut sampai mengalami kematian. Untuk
mengurangi bahkan bisa meniadakan kasus-kasus kecelakaan akibat kerja banyak faktor yang
perlu mendapatkan perhatian. Semakin meningkatnya industri kecil terutama di sektor informal
bidang pertanian dapat menyerap tenaga kerja yang cukup besar, sehingga sektor inilah perlu
diperhatikan secara berkesinambungan. Salah satu sektor dibidang pertanian tersebut adalah
salah satunya unit penggilingan padi (gabah). Pada Unit Penggilingan Padi (gabah) mesin yang
digunakan adalah mesin produksi teknologi modern yang dapat membantu petani dalam
memproses padi menjadi beras, ini tentunya sangat menguntungkan. Tetapi dilain pihak dengan
menggunakan mesin modern tersebut akan menimbulkan masalah-masalah baru terutama yang
berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan bagi para pekerja, salah satunya adalah resiko
gangguan kesehatan yang disebabkan oleh faktor bising. Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin modern tersebut yang ada di
Unit Penggilingan Padi/Gabah yang ada di Kabupaten Boyolali terhadap pekerja dan konsumen.
Metode yang dilakukan saat penelitian adalah dengan observasi langsung, wawancara dengan
pekerja dan konsumen/pelanggan, dengan memilih subyek melalui teknik purposive random
sampling, pengukuran tingkat kebisingan dan analisis. Sedangkan alat ukur yang digunakan
adalah meteran dan sound level meter. Pengukuran dilakukan di tiga titik bising yaitu: 1)
Pengukuran jarak 1 meter dari pusat bising ; 2) Tempat penerimaan padi/gabah sekaligus ruang
tunggu konsumen; dan 3) tempat memasukkan padi dan menampung beras. Berdasarkan hasil
penelitian kebisingan di Unit Penggilingan Padi tersebut termasuk kategori hiruk. Hal ini
ditunjukkan oleh rata-rata tingkat kebisingan di masing-masing unit penggilingan padi adalah
hiruk, dengan tingkat kebisingan rata-rata antara 93 dB sampai 99,34 dB. Tingkat kebisingan
yang terjadi relatif terlalu lama tersebut dapat menimbulkan ketulian. Pemilik Unit Penggilingan
Padi tersebut belum berusaha untuk menanggulangi resiko yang ditimbulkan oleh kebisingan
mesin tersebut. | in_ID |