Show simple item record

dc.contributor.authorTaufik
dc.date.accessioned2012-04-19T08:56:07Z
dc.date.available2012-04-19T08:56:07Z
dc.date.issued2005-11
dc.identifier.citationAl-Haddad, S.M. 2003. Wirid dengan Dzikir kepada Allah. Dalam Ilham, A. 2004. Meneguk Kenikmatan Dzikir (Pengantar) dalam buku Menggapai Kenikmatan Dzikir. Jakarta: Hikmah. Anonim. 2003. Ketika Merasa Diri Tak Lagi Berarti Bunuh Diri Menjadi Solusi. Bahana. Edisi :xxxxi - oktober 2003 ———, 2004. Anak SD Bunuh Diri Lantaran Tidak di Beri Uang untuk Menyemir Rambut. Solo Pos. 21 Juni 2004 ———,. 2004. Mengapa Bunuh Diri Makin Sering Terjadi? Kompas. Rabu, 16 Juni 2004. ———,. 2004. Upaya bunuh Diri anak SD, Malu Tak Bisa bayar SPP. Nova Mingguan Berita Wanita. 21 Juni 2004. Ariyanto, M.D. 2002. Dzikir dan Kesehatan Mental. Jurnal Penelitian Keislaman Ishraqi, Vol. 1, No. 1 Ash-Shiddiqy, T.M.H. 1971. Pedoman Dzikir dan Do’a. Jakarta: Bulan Bintang. Bahjad, A. 1998. Mengenal Allah. Bandung: Pustaka Hidayah. Bastaman, H.D. 1997. Integrasi Psikologi dengan Islam, Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Hall, C.S., dan Lindzey, G. 1978. Theories of Personality. New York: John Wiley & Sons. Haryanto, S. 2001. Psikologi Sholat. Kajian Aspek-aspek Psikologis Ibadah Sholat. Yogyakarta: Pusataka Pelajar. Hawari,D. 1997. AlQur’an, Ilmu Kedokteran Jiwa dan Kesehatan Jiwa. Jakarta: Dana Bhakti Prima Yasa. Ilham, A. 2004. Meneguk Kenikmatan Dzikir (Pengantar) dalam buku Menggapai Kenikmatan Dzikir. Jakarta: Hikmah. Ismail, F. 1997. Paradigma Kebudayaan Islam: Studi Kritis dan Refleksi Historis. Yogyakarta: Titian Ilahi Press. Ritzer, G. & Goodman, D.J. 2003. Modern Sociology Theory, 6 th Edition. New York: McGraw Hillen_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/875
dc.description.abstractEskapisme (pelarian) masyarakat dari hingar-bingar duniawi yang ditandai dengan berbagai persoalan hidup yang menekan, antara lain terjadinya: peperangan antar bangsa; antar suku dan antar negara; ledakan penduduk yang tak terkendali lagi oleh upaya perencanaan keluarga; membanjirnya pengungsi dari negara-negara yang dilanda peperangan yang pada gilirannya menimbulkan problem-problem sosial pada negara yang di datangi; pencemaran alam akibat limbah industri; pergantian beberapa tata nilai yang serba cepat; munculnya berbagai krisis dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat; serta munculnya berbagai penyakit yang mengerikan dan sulit disembuhkan, menjadikan masyarakat berbondong-bondong mencari suasana lain yang menenangkan. Hal itu tidak saja terjadi padamasyarakat muslim, melainkan hampir terjadi di seluruh masyarakat dunia. Fenomena keterasingan manusia terhadap dirinya membawa dampak pada pencarian ketengan dan kebahagiaan hidup yang sesungguhnya yakni dengan kembali ke alam spiritual. Dengan kembali kepada kepangkuan Allah itulah keejatian, kebahagiaan hidup yang abadi akan diraih. Yang akan membawa dampak kepada kesolehan diri, keluarga, sosial, dan alam semesta.en_US
dc.subjecteskapismeen_US
dc.subjectmasyarakat modernen_US
dc.subjectdzikiren_US
dc.titleFENOMENA DZIKIR SEBAGAI ESKAPISME SPIRITUAL MASYARAKAT MODERNen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record