dc.identifier.citation | [1] Shadiq, Fadjar. 2014. Belajar Memecahkan Masalah Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu. [2] Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2014. Pedoman Mata Pelajaran Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Jakarta: Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. [3] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2015. “Laporan Hasil Nasional Ujian Nasional SMP/MTs Tahun Pelajaran 2014/2015.” Indonesia: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses pada 30 Desember, 2016 (http://118.98.234.50/lhun/statistik.aspx). [4] Smith, Mark K., dkk. 2009. Teori Pembelajaran dan Pengajaran: Mengukur Kesuksesan Anda dalam Proses Belajar Mengajar Bersama Psikolog Pendidikan Dunia. Terjemahan oleh Abdul Qodir Shaleh. 2009. Yogyakarta: Mirza Media Pustaka. [5] Ulya, Himmatul. 2015. “Hubungan Gaya Kognitif dengan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa.” Jurnal Konseling GUSJIGANG 2(1). [6] Hendriana, Heris dan Utari Soemarmo. 2014. Penilaian Pembelajaran Matematika. Bandung: PT. Refika Aditama. [7] Abdurrahman, Mulyono. 2010. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta. [8] Desmita. 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. [9] Nurlastyaningtyas, Maya. 2016. “Profil Proses Berpikir Siswa dalam Menyelesaikan Soal-Soal Pythagoras Ditinjau dari Gaya Belajar dan Gaya Kognitif”. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta. [10] Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. [11] Ngilawajan, Darma Andreas. 2013. “Proses Berpikir Siswa SMA dalam Memecahkan Masalah Matematika Materi Turunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent dan Field Dependent.” Pedagogia 2(1): 71 – 83. [12] Mandur, Kanisius, I Wayan Sadra, dan I Nengah Parta. 2013. “Kontribusi Kemampuan Koneksi, Kemampuan Representasi, dan Disposisi Matematis terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa SMA Swasta di Kabupaten Manggarai”. E-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha Program Studi Matematika 2. [13] Keshmandi, Omid, Omid Akbari, dan Behzad Ghonsooly. 2015. “On The Relationship between Cognitive Style (Field-Dependence/Independence) and Translation Achievement of Iranian Translation Students.” International Journal of Research Studies in Psychology 4(3): 67 – 76. [14] Khoiriyah, Nor, Sutopo, dan Dyah Ratri Aryuna. 2013. “Analisis Tingkat Berpikir Siswa Berdasarkan Teori Van Hiele pada Materi Dimensi Tiga Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Dependent dan Field Independent (Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Mojolaban Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012).” Jurnal Pendidikan Matematika Solusi 1(1): 18 – 30. [15] Hidayat, Badi Rahmad, Bambang Sugiarto, dan Getut Pramesti. 2013. “Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal pada Materi Ruang Dimensi Tiga Ditinjau dari Gaya Kognitif Siswa (Penelitian dilakukan di SMA Negeri 7 Surakarta Kelas X Tahun Ajaran 2011/2012)”. Jurnal Pendidikan Matematika Solusi 1(1): 39 – 46. [16] Basir, Mochamad Abdul. 2015. “Kemampuan Penalaran Siswa dalam Pemecahan Masalah Matematis Ditinjau dari Gaya Kognitif.” Jurnal Pendidikan Matematika FKIP Unissula 3(1): 106 – 114. [17] Pratiwi, Dona Dinda. 2015. “Analisis Kemampuan Komunikasi Matematis dalam Pemecahan Masalah Matematika Sesuai dengan Gaya Kognitif dan Gender.” Jurnal Pendidikan Matematika 6(2): 40 – 52. [18] Tisngati, Urip. 2015. “Proses Berpikir Reflektif Mahasiswa dalam Pemecahan Masalah pada Materi Himpunan Ditinjau dari Gaya Kognitif Berdasarkan Langkah Polya.” Jurnal Pendidikan Matematika 8(2): 127 – 136. [19] Khodady, Ebrahim. 2012. “Field-Dependence/Independence Cognitive Style and Performance on IELTS Listening Comprehension.” International Journal of Linguistics 4(2): 622 – 635. | in_ID |
dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan kemampuan koneksi matematika siswa pada materi teorema Pythagoras ditinjau dari gaya kognitif di kelas VIII SMP Negeri 1 Jatiroto tahun ajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatannya yaitu penelitian kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu 4 siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Jatiroto, yang terdiri dari 2 siswa bergaya kognitif field dependent (FD) dan 2 siswa bergaya kognitif field independent (FI). Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes gaya kognitif dengan instrumen Group Embedded Figure Test (GEFT), tes kemampuan koneksi matematika, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Keabsahan data dilakukan menggunakan triangulasi teknik dengan membandingkan data hasil tes kemampuan koneksi matematika tiap subjek dan data hasil wawancara peneliti dengan subjek tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa indikator memahami hubungan antartopik matematika dapat dicapai oleh siswa bergaya kognitif FD maupun FI. Indikator menerapkan matematika dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari dapat dicapai oleh siswa bergaya kognitif FI, namun siswa bergaya kognitif FD masih melakukan beberapa kesalahan. Indikator menerapkan hubungan antara topik matematika dan topik disiplin ilmu lain dapat dicapai oleh siswa bergaya kognitif FI, namun siswa bergaya kognitif FD tidak dapat mencapai indikator tersebut. | in_ID |