dc.identifier.citation | Aji, H.G.S., 2014. Evaluasi Laju Sedimentasi pada Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Arsyad, S., 2010. Konservasi Tanah & Air. Asdak, C., 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Gadjah Mada University Press. Auliyani, D. & Wijaya, W.W., 2017. Perbandingan Prediksi Hasil Sedimen Menggunakan Pendekatan Model Universal Soil Loss Equation Dengan Pengukuran Langsung (Comparison of sediment yield from prediction using Universal Soil Loss Equation with direct measurement). Jurnal Penelitian Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, 1(1), pp.61–71. Chang, M., 2006. Forest Hydrology: An Introduction to Water and Forests, CRC press. Junaidi, E. & Tarigan, S.D., 2011. Pengaruh hutan dalam pengaturan tata air dan proses sedimentasi Daerah Aliran Sungai (DAS): Studi Kasus di DAS Cisadane. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 8(2), pp.155–176. Pramono, I.B. & Wahyuningrum, N., 2010. Luas Optimal Hutan Jati Sebagai Pengatur Tata Air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Berbahan Induk Kapur. Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam, 7(5), pp.459–467. Sutrisno, N., 2002. Metode Pendugaan Erosi Skala Daerah Aliran Sungai Berdasarkan Erosi Petak Kecil. IPB. | in_ID |
dc.description.abstract | Persentase luas penutupan hutan dalam suatu daerah aliran sungai (DAS)
akan mempengaruhi fungsi dari hutan dalam mengatur tata air dalam DAS.
Keberadaan hutan sangatlah penting di suatu DAS karena hutan berperan
dalam mengurangi erosi yang berbanding lurus dengan tingkat sedimen
yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat sedimen
yang terjadi di Sub DAS Cemoro dan Sub DAS Gagakan yang memiliki
persentase penutupan hutan yang berbeda. Penelitian dilakukan dari tahun
2011 sampai dengan tahun 2015 dengan cara mengukur dan mengamati
tinggi muka air (TMA) harian dan mengambil contoh air di Sub DAS Cemoro
dan Sub DAS Gagakan. Hasil penelitian menunjukan Sub DAS Cemoro yang
memiliki persentase penutupan hutan 99,7% memiliki rata-rata sedimen
tiap bulan sebesar 0,91 ton/ha. Sub DAS Gagakan dengan persentase
penutupan hutan 82% menghasilkan sedimen tiap bulan sebesar 1,09
ton/ha. Meskipun hasilnya tidak terlalu berbeda jauh, namun luasan dari
kedua sub DAS yang diteliti sangat berbeda jauh. Sub DAS Cemoro hanya
memiliki luas 1347,1 ha, sedangkan Sub DAS Gagakan memiliki luas 5966,9
ha. Hal ini menunjukan bahwa persentase luas penutupan hutan suatu DAS
berpengaruh terhadap sedimen yang dihasilkan. Dari penelitian yang
dilakukan di dua sub DAS tersebut, menunjukan bahwa semakin besar
persentase luas penutupan hutan maka tingkat sedimen yang dihasilkan
akan semakin rendah. | in_ID |