Prioritas Pengembangan Kawasan Permukiman di Kabupaten Sukoharjo Provinsi Jawa Tengah
Abstract
Rata-rata pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sukoharjo dari tahun 2009
sampai 2015 sebesar 0,6 % tiap tahun bahkan di empat kecamatan
mencapai 0,8 %, hal ini berdampak pada peningkatan kebutuhan lahan
untuk kawasan permukiman di sisi lain lahan yang dapat dimanfaatkan
untuk kawasan permukiman semakin terbatas. Tujuan penelitian ini
menentukan prioritas pengembangan kawasan permukiman pada zona
budidaya dan penyangga, dengan syarat aman dari bencana alam serta
menyesuaikan lahan yang masih tersedia. Metode yang dipakai dalam
memilih prioritas adalah overlay antara peta kesesuaian lahan untuk
permukiman,pola ruang dan peta rawan bencana, dengan bantuan analisis
Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil analisis kesesuaian lahan untuk
permukiman menunjukkan terdapat 27% kawasan sangat sesuai (S1), 58%
lahan sesuai (S2), 12% lahan sesuai marjinal (S3), dan 3% lahan tidak seuai
(N) untuk permukiman. Selanjutnya, berdasarkan zona kerawanan bencana
diperoleh 10.2% rawan banjir, 4 % rawan angin rebut dan 5 % rawan
longsor . Pengembangan kawasan permukiman diarahkan pada lahan yang
belum digunakan secara optimal dan terhindar bencana. Berdasarkan
prioritas pengembangan permukiman diharapkan masyarakat lebih
membangun pada kawasan yang aman dari bencana banjir dan longsor
dengan potensi permukiman sesuai S2, sedangkan potensi S1 kurang
direkomendasikan karena berupa sawah sangat produktif. Hasil analisis
terdapat lahan seluas 2063 ha terbagi dalam 5 prioritas dimana ptioritas1
(p1) sebesar 11,24 %, p2 71,64%, p3 5,93 % p4 9,07 % dan p5 2,12%.