Basis Data Potensi Sosial Ekonomi Masyarakat untuk Pengelolaan Wilayah Perkotaan Tepian Sungai (Kasus: Tipologi Permukiman Kumuh Kota Banjamasin)
View/ Open
Date
2017-05-22Author
Nugroho, Arif Rahman
Handoyo, Su Rito
Muta'ali, Lutfi
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Banjarmasin memiliki fungsi strategis sebagai pusat perdagangan
dan pelayanan sosial. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan keterbatasan
lahan, masyarakat cenderung menggunakan sisa ruang yang ada sebagai tempat
tinggal.Hal ini tentunya mendorong pertumbuhan permukiman kumuh.
Permukiman kumuh di Kota Banjarmasin tersebar pada 33 kelurahan yang
mewakili tipologi permukiman kumuh perkotaan (squatter settlements, inner -
city slums, illegal housing subdivision). Penanganan permukiman kumuh yang
dinilai efektif dilakukan oleh stakeholder adalah peningkatan nilai permukiman
kumuh melalui peremajaan permukiman kumuh perkotaan (urban renewal).
Melalui urban renewal diharapkan potensi yang berada di permukiman tersebut
dapat digali sesuai dengan nilai pemanfaatan optimalnya. Selain itu degradasi
lingkungan yang diakibatkan oleh keberadaan pemukiman kumuh tersebut dapat
dihambat. Atas dasar tersebut, peneliti ingin mengetahui kondisi aset
penghidupan (kepemilikan aset,kemudahan akses,dan ragam aktivitas) eksisting
sebagai upaya penyediaan informasi sosial ekonomi untuk mendukung urban
renewal di Kota Banjarmasin menggunakan spatial approach (spatial pattern
analysis, spatial comparasion analysis,dan spatial association analysis). Unit
analisis penelitian ini adalah rumah tangga pemukim. Teknik pengambilan
sampel adalah purposive.Analisis data yang digunakan, yaitu mixed method
(menggabungkan qualitative dan quantitative), dimana skoring digunakan untuk
merepresentasikan kepemilikan aset. Penjumlahan skor seluruh variabel
dilakukan untuk menghasilkan indeks keberlanjutan tingkat penghidupan. Hasil
perhitungan indeks tersebut digunakan untuk mengetahui perbedaan
penghidupan pada ragam tipologi kumuh dengan analisa uji beda (uji Friedman
dan uji Kendal) menggunakan SPSS for Windows ver. 21. Hasil penelitian pada
224 informan, disimpulkan ada variasi perbedaan signifian kondisi penghidupan
eksisting pemukim pada ragam tipologi (nilai signifikan uji beda 0, 001 dimana
angka ini 0,05). Kondisi keberlanjutan penghidupan pemukim dominan cukup
berlanjut (nilai indeks keberlanjutan tingkat penghidupan pada skor 119, angka
ini masuk dalam rentang 90 - < 126 termasuk kategori cukup berlanjut).
Peningkatan usaha berbasis potensi lokal,rehabilitasi infrastruktur,peningkatan
pelayanan pendidikan dan kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan
penghidupan berkelanjutan.