dc.identifier.citation | [1] Brooks, Jane, The Process of Parenting, Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2011 [2] Djamarah,Syaiful Bahri, Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam Keluarga ; Sebuah Perspektif Pendidikan Islam, Jakarta : PT Rineka Cipta, 2004 [3] Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Direktorat Pembinaan Keluarga, Menjadi Orang Tua Hebat; Untuk Keluarga dengan Anak Usia SMA/SMK, Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2016 [4] Machteld Hoeve, Judith Semon Dubas, Veroni L Eichelsheim, Peter H Van der Laan, Wilma Smeenk, Jan R. M. Gerris,“ The Reletionship Between Parenting and Delinquency: A Meta-Analysis” Journal Of Abnormal Child Psycho;ogy, 37 (6), 749- 775. http://doi.org /10.1007 /s108002-009- 9310-8 [5] Mido Chang, Boyoung Park, and Sunba Kim dalam Jurnal berjudul Parenting Classes, Parenting Behavior, And Child Cognitive Development in Early Head Start; A Longitudinal Model, The School Community Journal, 2009, Vol.19.No.1 [6] Rahmatullah, Azam Syukur, Penanganan Kenakalan Remaja Pecandu NAPZA dengan Pendidikan Berbasis Kasih Sayang (Studi di Pondok Remaja Inabah XV Putra Pondok Pesantren Suryalaya Tasikmalaya), Disertasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2013 [7] Shochib, Mochammad, Pola Asuh Orang Tua Dalam Membantu Remaja Mengembangkan Kedisplinan Diri, Jakarta : Rineka Cipta, 2000. [8] www.kompasiana.com [9] www.harianterbit.com | in_ID |
dc.description.abstract | Penyimpangan perilaku anak-remaja-dewasa di era digital saat ini semakin meningkat tajam. Hal ini
dapat dilihat dari berbagai hasil survei oleh lembaga-lembaga kredibel yang menunjukkan
peningkatan jumlah kenakalan generasi muda. Kondisi yang demikian tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh pendidikan rumah, sebagai pondasi dasar “perilaku anak.” Pendidikan rumah yang terbaik
adalah pendidikan rumah yang ramah. Bagian-bagian dari pendidikan rumah yang ramah antara lain;
ramah dalam bersikap kepada anak, ramah dalam menyelesaikan masalah anak, ramah dalam
mengambil kebijakan yang berhubungan dengan anak, ramah dalam bersosialisasi dengan anak,
yang kesemua itu apabila bersifat “kontinuitas” bukan bersifat “terputus” maka akan mampu
menjadikan inspirasi perubahan sikap bagi anak. Anak secara tidak langsung akan tercerahkan dan
mampu membentengi diri dari pengaruh buruk dimanapun dirinya berada. Hal ini dikarenakan
kejiwaan anak yang terpupuk dengan baik oleh keberadaan rumah yang merupakan “rahim
psikologis anak.” | in_ID |