Show simple item record

dc.contributor.authorFitriyanto, Alwan
dc.contributor.authorMuryani, Chatarina
dc.contributor.authorSarwono, S.
dc.date.accessioned2017-08-01T01:25:42Z
dc.date.available2017-08-01T01:25:42Z
dc.date.issued2017-05-24
dc.identifier.citationAllyn dan Bacon. 2003. Intruction a Model Approach 4th Ed. Gunter Estes Schweb. Anita, Lie. 2004. Cooperative Learning : Merpraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta : Grasindo. Arikunto, Suharsimi. 2003. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi Aksara Binder, C. dan Watkins, C.L. 1990. Precision Teaching and Direct Instruction: Measurably superior instructional technology in schools. Journal Perfomance Improvement Quarterly. Vol. 3 No. Issue 4: 74-96. Budiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. UNS Press. Surakarta Daryanto, H. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rinneka Cipta. Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta. Rienka Cipta. Fensel, Dieter. 2000. Problem Solving Methods: Understanding, Description, Development, and Reuse. New York: Springer. Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta: PT bumi aksara. Hamzah. 2006. Teori Motivasi Dan Pengukurannya, Jakarta : PT Bumi Aksara Huitt, W., Monetti, D., dan Hummel, J. 2009. Designing Direct Intruction. Journal Instructional-Design Theories and Models. Vol. III; 73-97. Johnson, David W. 2002. Meaningful Assesment A Manageble and Cooperative Proces. Boston. Allyn and Bacon. Jonassen, David H. 2011. Learning to Solve Problem: A Handbook for Desingning Problem-Solving Learning Environments. New York: Taylor & Francis. Jones, B.F. 1997. Real-Life Problem Solving: A Collaborative Approach to Interdiciplinary Learning. Washington DC.: The American Psychological Association. Joyce, Bruce & Weil, Marsa. 1992. Model of Teaching Englewood Cliffs. New Jersey : Prentice-Hall, Inc. Kemdiknas.go.id Majid, Abdul. 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Mieke, Purba. 2009. Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS Geografi Model Pembelajaran Students Teams Achievement Divisions dan Peta Konsep di SMP Negeri 1 Giri Mulya Bengkulu (Penelitian Tindakan Kelas). Tesis Surakarta : UNS Nasution, Noehi. 1993. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Depdikbud. Nurhadi, dkk. 2004. Pembelajaraan Kontekstual dan Penerapan dalam KBK. Malang: Um Press. Krulik, S, and Rudnick, JA. 1996. Problem solving: A Handbook for Elementary School Teachers. Iowa: Temple university. Kozloff, M.A., LaNunzaita, L. dan Cowardin, J. 1999. Direct Intruction in Education. Jurnal Intructivitist. Januari 1999. Posamentier, A. S. dan Krulik, S. 2009. Problem Solving in Mathematics, Grades 3-6: Powerful Strategies to Deepen Understandling. California: Corwin A SAGE Company. Rosenshine, B. 2008. Five Meaning of Direct Instruction. Illinois: Center of Innovation & Improvement. Santoso, Sigit. 2011. Penelitian Pendidikan. Surakarta : UNS Press. Siagian, P. Sondang. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rieneka Cipta. Slavin, Robert. 2001. Cooperative Learning teori, Riset, dan Praktik. Bandung: Nusa Media Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan CV. Alfabeta. Bandung. Teare, B. 2006. Problem Solving and Thingking Skills Resources for Able and Talented Children. London: Network Continuun Education. VanGundy, Arthur B. 205. 101 Activiteis for Teaching Creativity and Problem Solving. New York: Jhon Wiley & Sons, Inc. Wina Sanjaya. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Kencana Prenda Media Group. Winkel, W.S. 1996. Psikologi Pengajaran. Jakarta : Grafindo.in_ID
dc.identifier.issn2580-8796
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9154
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) perbedaan hasil belajar menggunakan model pembelajaran Problem Solving, Numbered Heads Together dan Ceramah (2) hasil belajar antara model pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dari Numbered Heads Together dan lebih tinggi Ceramah yang memiliki motivasi belajar tinggi. (3) hasil belajar antara model pembelajaran Problem Solving lebih rendah dari Numbered Heads Together dan lebih rendah dari Ceramah yang memiliki motivasi belajar rendah. (4) pengaruh interaksi antara model pembelajaran dan motivasi belajar siswa terhadap terhadap hasil belajar geografi (5) variasi model pembelajaran yang paling efektif dalam meningkatkan hasil belajar geografi. Metode yang digunakan Quasi Eksperimental Research (Penelitian ekserimen semu) dengan desain faktorial 3x2. Analisis penelitian menggunakan anava dua jalur. Teknik pengambilan data menggunakan dokumentasi, soal dan angket. Uji hipotesis dilakukan dengan uji anava, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Tukey. Hasil dari penelitian ini adalah (1) Terdapat perbedaan hasil belajar geografi pada penerapan model Problem Solving, Numbered Heads Together dan metode Ceramah. (2) hasil belajar antara model pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dari Numbered Heads Together dan lebih tinggi Ceramah yang memiliki motivasi belajar tinggi. (3) hasil belajar antara model pembelajaran Problem Solving lebih tinggi dari Numbered Heads Together dan lebih tinggi dari Ceramah yang memiliki motivasi belajar rendah. (4) adanya pengaruh interaksi antara model pembelajaran motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar geografi (5) variasi model pembelajaran Problem Solving dengan motivasi belajar tinggi paling efektif dalam meningkatkan hasil belajar geografi.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectHasil Belajar Geografiin_ID
dc.subjectMotivasi Belajarin_ID
dc.subjectModel Pembelajaranin_ID
dc.titlePengaruh Model Pembelajaran dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Geografi Pada Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri Kerjo Kabupaten Karanganyar (Materi Pokok Kearifan dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam Kompetensi Dasar Sumber Daya Alam)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record