dc.identifier.citation | Bemmelen, R.W. Van., 1949, The Geology of Indonesia : General Geology of Indonesia and Adjacent Archipelagoes, Vol 1A, The Hague : Goverment Printing Office. Cerrano,C., Azzini, F., Bavestrello, G., Calcinai, B., Pansini, M., Sarti, M., dan Thung, D., 2006, “Marine lakes of karst islands in Ha Long Bay (Vietnam), Chemistry and Ecology”, Vol. 22, No. 6, hal. 489–500. Colin, P.L., 2009, Marine Environments of Palau, Sand Diego : Indo-Pacific Press. Horton, B. O., Gibbard, P.L., Milne, G.M., Morley, R.J., Purintavaragul, C., Stargardt, J.M., 2005, “Holocene Sea Level and Paleoenviroments, Malay- Thai Peninsula, Southeast Asia”, The Holocene 15,8 (2005), hal. 1199-1213. Lewis, Stephen E, Sloss, Craig R, Muray-Wallace, Colin V, Woodroffe, Colin D, Smithers Scoot G. 2013. Post-glacial sea-level changes around the Australian margin: a review. Quaternary Science Reviews 74: 115-138. Sathiamurthy, E., Voris H.K., 2006, Map of Holocene Sea Level Transgression and Submerged Lake on the Sunda Shelf. The Natural History Journal of Chulalongkorn University. Suplement 2 : 1-43. Tjia, H.D., 1992, “Holocene Sea-level Changes in the Malay-Thai Peninsula, a Tectonically Stable Environment”, Geol. Soc. Malaysia, Bulletin 31, July 1992, hal. 157-176. Tjia, H. D dan Mastura, S., 2013, Sea Level Change in Peninsular Malaysia : Geological Record. Kuala Lumpur : Penerbit Universiti Kebangsaan Malaysia. Tomascik, T., Mah, A.J., Nontji, A., Moosa, M.K., 1997, Attols and Raised Islands, dalam The Ecology of Indonesia Seas Part 1, Singapore : Periplus Editions (HK) Ltd, hal. 770. Voris, H. K, 2000. Maps of Pleistocene sea levels in Southeast Asia: shorelines, river systems and time durations. Journal of Biogeography, 27 : 1153-1167 | in_ID |
dc.description.abstract | Danau laut adalah ekosistem unik yang permukaannya terisolasi dari
laut (landlock). Walaupun dipermukaan terlihat tidak ada hubungannya
dengan laut, namun danau ini terhubung melalui gua, terowongan, lubang,
rekahan, atau sistem perairan dasar danau.Terdapat lebih dari 200 danau
laut yang terkosentrasi besar di empat lokasi di seluruh dunia. Lokasi-lokasi
ini memiliki karakteristik karst semi-submerged terhadap laut, yakni
Bahamas, Palau, Vietnam dan Indonesia (Papua Barat, Kalimantan Timur).
Di Raja Ampat Papua Barat baru diketahui sekitar 55 danau laut. Lima belas
terdapat di Wayag dan Gam, dan 40 lainnya di Pulau Misool. Penelitian ini
ingin mengetahui kapan Danau Laut di Misool terbentuk. Metode yang
dilakukan adalah dengan mengetahui kedalaman maksimal setiap danau
yang diukur melalui tampilan batimetrinya. Ada 7 buah danau yang
diukur, yakni Lenamkana, Balbullol, Lenkafal, Keramat, Keramat 2, Keramat
3, dan Kawarapop. Di sebelah laut dari danau ini, diukur sebanyak 24 profil
teras marin untuk mengetahui akumulasi panjang teras terbentuk. Hasil
yang didapatkan teras terpanjang adalah -3m (450 m) dan -30 m (200
m).Formasi danau erat hubungannya dengan kenaikan muka laut. Danau
di Misool terbentuk pada Holosen dan berumur lebih muda daripada di
Palau. Danau laut di Misool yang paling dalam, yakni Danau Balbullol
berumur paling tidak dimulai tenggelam 9250 BP. Selanjutnya setelah
9250 BP muka air terus naik mengisi bagian-bagian yang cekung lainnya.
Danau laut yang terakhir terbentuk adalah Danau Karawapop, karena
danau ini yang paling dangkal. | in_ID |