dc.identifier.citation | Badan Pusat Statistik (2016) Kabupaten Semarang Dalam Angka 2016. Semarang: Badan Pusat Statistik Kabupaten Semarang. Buckland-Nicks, A., Castleden, H. and Conrad, C. (2016) ‘Aligning communitybased water monitoring program designs with goals for enhanced environmental management’, Journal of Science Communication, 15(3), pp. 1–23. Kellogg, W. A. (1998) ‘Adopting an ecosystem approach: Local variability in remedial action planning’, Society & Natural Resources, 11(5), pp. 465–483. doi: 10.1080/08941929809381095. Kementerian Lingkungan Hidup (2011) Gerakan Penyelamatan Danau ( Germadan ) Danau Rawapening. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. Kementerian Lingkungan Hidup (2012) Daya Tampung Beban Pencemaran Air dan Zonasi Danau Rawa Pening. Jakarta: Kementerian Lingkungan Hidup. McLaughlin, C. and Krantzberg, G. (2012) ‘An appraisal of management pathologies in the Great Lakes’, Science of the Total Environment. Elsevier B.V., 416, pp. 40–47. doi: 10.1016/j.scitotenv.2011.12.015. Peters, M. A., Hamilton, D. and Eames, C. (2015) ‘Action on the ground: A review of community environmental groups’ restoration objectives, activities and partnerships in New Zealand’, New Zealand Journal of Ecology, 39(2), pp. 179–189. Young, O. R., King, L. A. and Schroeder, H. (2008) ‘Institutions and Environmental Change’, Global Environmental Change, (ii), p. 400. doi: 10.7551/mitpress/9780262240574.001.0001. | in_ID |
dc.description.abstract | Pengelolaan danau Rawapening berkelanjutan, yang merupakan salah satu
danau prioritas yang memiliki fungsi strategis untuk kepentingan nasional,
sebagai upaya mengantisipasi perubahan iklim global dilakukan melalui
beberapa strategi kemitraan antara lain dengan peningkatan kapasitas
kelembagaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Pada saat ini
penutupan lahan di daerah tangkapan air danau Rawapening terdiri dari
kebun, tegal, sawah, dan pemukiman sedangkan hutan hanya sedikit.
Dengan kondisi seperti itu danau Rawapening harus menjalankan fungsifungsi
lindung dan sosial seperti sebagai sumber air tawar untuk minum,
sumber irigasi, dan pengendali banjir. Makalah ini bertujuan untuk
memaparkan berbagai upaya yang dilakukan untuk tetap menjaga kualitas
dan kuantitas air danau. Metode penelitian adalah kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan melalui beberapa cara antara lain: wawancara mendalam
dengan instansi pemerintah dan masyarakat sekitar danau, focus group
discussion, dan studi pustaka untuk kebijakan. Analisa data dilakukan
dengan fenomenologi, yaitu dengan memahami fenomena yang
berkembang berdasarkan bukti-bukti yang muncul di lapangan. Hasil
menunjukkan bahwa terdapat tiga program prioritas yang dikembangkan
untuk remediasi Danau Rawapening yaitu (1) aplikasi sains dan teknologi,
(2) pengembangan kelembagaan untuk peningkatan pengelolaan danau,
(3) peningkatan peran serta masyarakat dalam konservasi danau. Cakupan
makalah ini hanya akan membahas point kedua dan ketiga. Kedua program
tersebut kemudian dijabarkan lagi menjadi program-program berbentuk
kemitraan yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat seperti program
prioritas yaitu pengendalian eceng gondok, implementasi pertanian ramah
lingkungan dan peningkatan peran aktif masyarakat dalam kegiatan
konservasi Danau Rawapening. Sedang program penunjang meliputi
pengembangan pengelolaan perikanan ramah lingkungan dan
pengembangan program pemanfaatan eceng gondok untuk menyelesaikan
permasalahan over blooming yang dapat meningkatkan pendapatan warga
sekitar, serta pengembangan ecotourism. | in_ID |