Analisis Kerentanan Bangunan terhadap Bencana Gempa Bumi di Kecamatan Gantiwarno Kabupaten Klaten
Abstract
Gempa Bumi merupakan salah satu bencana yang merugikan bahkan dapat menelan
korban jiwa dan bencananya susah untuk di prediksi. Kecamatan Gantiwarno
Kabupaten Klaten merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap Gempa bumi.
Terbukti pada Gempa Bumi 27 Mei 2006 mengalami kerusakan yang sangat parah.
Tujuan Penelitian ini antara lain : (1). Mengetahui tingkat kerentanan bangunan akibat
gempa bumi, (2). Mengetahui agihan kerentanan bangunan terhadap bencana gempa
bumi di Kecamatan Gantiwarno, (3). Menganalisis kerentanan bangunan terhadap
gempa bumi dan (4). Menganalisis kerentanan bangunan terhadap kerusakan
bangunan yang pernah terjadi akibat gempa bumi di Kecamatan Gantiwarno. Metode
yang digunakan berupa survei yang menggunakan data primer meliputi kegiatan
pengamatan, pencatatan dan pengambilan titik sampel, serta menggunakan data
sekunder sebagai informasi lokasi kejadian bencana gempa bumi. Pengambilan sampel
dengan metode stratified purposive sampling yang bersifat proposionaluntuk
menentukan kerentanan bangunan dan untuk mencari kerusakan bangunan serta
menggunakan analisis peta berupa overlay.Berdasarkan interpretasi Visual Peta
Geologi didapatkan dua satuan litologi di Kecamatan Gantiwarno. Kedua satuan litologi
tersebut adalah Alluvial (Qvu) dan KeboButkak (Tomk). Formasi Aluuvial yang
didominasi oleh penutup batuan induk. Formasi KeboButak yang didominasi oleh Tuff,
Aglomerat, Andesit basalt, Breksi Andesit.Berdasarkan Interpetasi Citra Quickbird dan
Observasi Lapangan dapat diketahui bahwa tipe atap bangunan tempat tinggal di
Kecamatan Gantiwarno didominasi oleh tipe atap kampung reguler yaitu 48,57%,
sedangkan struktur bangunan didominasi oleh tipe struktur pasangan batubata
diperkuat dengan diafragma rigid (RM2) yaitu 80,95%. Tipe struktur RM2 memiliki skor
rapid visual screening ofbuilding for potential seismic hazard yang rendah yaitu
dibawah 1,75. Nilai ini menunjukkan bahwa tipe struktur RM2 memiliki tingkat
kerentanan yang Tinggi.Hasil yang diperoleh antara lain (1). Terdapat 3 Klas
kerentanan bangunan yaitu Tinggi, Sedang, dan Rendah. (2). Persebaran kerentanan
bangunan tersebar dan pada daerah penelitian termasuk zona Tinggi.