dc.identifier.citation | Aji, Y. A. (2015, November 27). Kemendikbud Larang Anak TK Belajar Baca. Bogor Today. Diunduh dari http://www.bogor-today.com Agustini, S. F. (2015). Membaca Permulaan di Kelas Rendah. Conaxe.com. Diunduh dari http:// www.googleweblight.com. Amariana, A. (2012). Keterlibatan Orangtua dalam Perkembangan Literasi Anak Usia Dini. Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Bimba-AIUEO. (2013, Juni 19). Pro Kontra Mengajarkan Calistung pada Anak Usia Dini. Bimba-AIUEO. Diunduh dari http://www.bimba-AIUEO.com Creswell, J. (2015). Riset Pendidikan: Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi Fiset Kualitatif & Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. El-Fikri, S. (2015, Mei 26). Menumbuhkan Minat Baca Masyarakat. Republika. Diunduh dari http://www.republika.co.id Eprilia, U. H., & Prasetyarini, A. (2011). Implementasi Metode Pembelajaran Calistung Permulaan Bagi Anak Play Group Aisiyah di Kecamatan Kartasura Sukoharjo. Jurnal Penelitian Humaniora, 12(2), 129. Gewati, M. (2016, Agustus 29). Minat Baca Indonesia Ada di Urutan ke-60 Dunia. Kompas. com. Diunduh dari http://www.edukasi.kompas.com Inten, D. N., Permatasari, A. N., &Mulyani, D. (2016). Literasi Dini Melalui Teknik Bernyanyi. Jurnal Al Murabbi, 3(1), 73. Kurniawan, H. (2016). Sekolah Kreatif Sekolah Kehidupan yang Menyenangkan untuk Anak. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Nikita. (2015, April 15). Kursus Calistung Semakin Melambung. Pressreader. Diunduh dari http://www.pressreader.com Ormrod, J. E. (2009). Psikologi Pendidikan (ed. 6). Jakarta: Erlangga. Papalia, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D. (2009). Human Development (ed.10). Jakarta: Salemba Humanika. Permatasari, A. D. (2016, April 29). Pentingnya Menumbuhkan Minat Baca Anak Sejak Dini. DKPUS Babel. Diunduh dari http://www.bpad.babelprov.go.id Rahmawati, L. E., Andrianie, P. S., & Laila, A. (2013). Relevansi Pengajaran Membaca dengan Kurikulum TK. Jurnal Varia Pendidikan, 25(2), 131-132. Riskinanti, K. (2014). Efektivitas Pelatihan Print Referencing Guna Meningkatkan Keterampilan Pengajaran Literasi Dini Pada Guru Prasekolah. Jurnal PGPAUD Trunojoyo, 1(2), 117119. Ruhaena, L. (2015). Model Multisensori: Solusi Stimulasi Literasi Anak Prasekolah. Jurnal Psikologi, 42(1), 47-53. Santrock, J.W. (2009). Psikologi Pendidikan (ed.3). Jakarta: Salemba Humanika. Santrock, J.W. (2014). Psikologi Pendidikan (ed.5). Jakarta: Salemba Humanika. Seefeldt, C. & Wasik, B. A. (2008). Pendidikan Anak Usia Dini Menyiapkan Anak Usia Tiga, Empat, dan Lima Tahun Masuk Sekolah. Jakarta: Indeks. Senechal, M., & LeFreve, J. (2002). Parental Involvement in the Development of Children’s Reading Skill: A Five-year Longitudinal Study. Child Development. 454. Widyastuti, S. (2010). “Belajar Sambil Bermain: Metode Mendidik Anak Secara Komunikatif”. Makalah disampaikan pada Seminar Mendidik Anak, Klaten. Wood, J. T. (2013). Komunikasi Interpersonal Interaksi Keseharian (ed.6). Jakarta: Salemba Humanika. | in_ID |
dc.description.abstract | UNESCO menunjukkan minat membaca masyarakat Indonesia menduduki peringkat
60 dari 61 negara di dunia, menunjukkan bahwa Indonesia dalam membaca menulis masih
rendah. Literasi merupakan kemampuan membaca dan menulis pada anak menjadi salah
satu keterampilan keaksaraan yang dimiliki oleh anak prasekolah, guru Taman Kanak-Kanak
mempersiapkan keterampilan ini untuk anak mengikuti tes Penerimaan Siswa Baru dibeberapa
Sekolah Dasar. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana stimulasi yang dilakukan
guru dalam meningkatkan literasi anak prasekolah, untuk mengetahui faktor pendukung dan
faktor penghambat stimulasi literasi anak prasekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif fenomenologis yang datanya dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan
dokumentasi kepada 4 guru di TK Aisyiyah 14 Danukusuman, 1 diantaranya sebagai Kepala
Sekolah dan lainnya sebagai wali kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru TK tersebut
melakukan stimulasi literasi untuk anak usia 4 hingga 6 tahun, stimulasi melalui alat peraga
dengan menerapkan metode meniru huruf, membaca suku kata, belajar sambil bermain berupa
kegiatan membuat karya menggunakan bahan cair, menari dan bernyanyi. Dari berbagai metode
tersebut, metode belajar sambil bermain adalah yang sesuai sedangkan metode membaca suku
kata adalah metode yang kurang sesuai bagi anak. Stimulasi literasi dilakukan secara klasikal
dan individual. | in_ID |