Konseling Kognitif Untuk Mengurangi Kecemasan Akademik Pada Siswa SMP Kelas 7
View/ Open
Date
2017-04-29Author
Shobabiya, Mahasri
Prasetyaningrum, Juliani
Metadata
Show full item recordAbstract
Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.
Masa remaja identik dengan proses menemukan identitas diri Pada masa ini remaja harus
memutuskan siapa dirinya, bagaimana dirinya dan tujuan apa yang hendak di raihnya. Pada
proses ini remaja mengalami berbagai konflik identitas. Remaja yang berhasil mengatasi
konflik identitas akan tumbuh dengan menghayatan mengenai dirinya yang dapat diterima.
Beberapa remaja yang tidak berhasil mengatasi krisis identitas akan mengalami kebingungan
identitas sehingga timbul perilaku seperti menarik diri, mengisolasi diri dari kawan sebaya
dan keluarga, atau mereka meleburkan diri ke dunia kawan sebaya dan kehilangan identitas
dirinya. Tahun pertama di sekolah menengah pertama dapat menyulitkan bagi sejumlah siswa.
Dibandingkan dengan kelas enam, siswa kelas tujuh merasa kurang puas dengan sekolah, kurang
memiliki komitmen terhadap sekolah dan kurang menyukai gurunya. Penelitian ini adalah studi
kasus tentang kecemasan akademik yang dialami siswa SMP kelas 7. Alat pengumpulan data
menggunakan psikotes, wawancara, dan observasi. Adapun penanganannya dengan melakukan
modifikasi perilaku melalui konseling kognitif. Hasil analisis menunjukkan bahwa konseling
kognitif efektif untuk mengurangi kecemasan akademik pada siswa SMP kelas 7.