Show simple item record

dc.contributor.authorPawenang, Supawi
dc.date.accessioned2012-04-23T09:02:40Z
dc.date.available2012-04-23T09:02:40Z
dc.date.issued2008-11
dc.identifier.citationAzra, Azyumardi, 1996, Pergolakan Politik Islam, Dari Fundamentalisme, Modernisme, hingga Postmodernisme, Paramadina, Jakarta Bagir , Haidar, 2005, Buku Saku Filsafat Islam, Arasy Mizan, Bandung Hanafi, Hasan, 2003, Cakrawala Baru Peradaban Global, Ircisod, Yogjakarta Jerald Hage, Charles H. Power, 1992, Post Industrial Lives: Roles and Relationships in the 21st Century, Newbury Park, Calif.:Sage. Madjid, Nurcholish, 1998, Paramadina, Dialog Keterbukaan, Artikulasi Nilai Islam dalam Wacana Sosial Politik Kontemporer, Paramadina, Jakarta Mubyarto, “Reformasi Sistem Ekonomi, Dari Kapitalisme Menuju Ekonomi Kerakyatan”, Aditya Media, 1999 Rais, Amien, 1996, Ideologi Klasik dan Kontemporer, Dalam Rekaman Dialog Ideopolitor Angkatan 8-10 Maret 1996, di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Shibab, M.Quraish,1998, Mukjizat Al Qur’an, Mizan, Bandung W. Poespoprodjo, 1999, Filsafat Moral, Kesusilaan Dalam Teori dan Praktek, Pustaka Grafika Bandungen_US
dc.identifier.issn0852-368X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/927
dc.description.abstractTulisan ini adalah menguak tentang konsep rahhmatan lil ’alamin dalam berbagai paham (isme) yang berkembang di dunia, yang digunakan para pemimpin negara untuk menerapkannya. Setelah dianalisa kemudian penulis mengambil sebuah kesimpulan bahwa pada dasarnya, Islam juga mempunyai sistem kehidupan yang lengkap untuk mencapai kondisi kebahagiaan dan kesejahteraan semua alam (rahmatan lil alamin). Hanya saja belum terungkap secara paripurna. Jika dikomparasikan dengan sistem kapitalis yang menawarkan liberalisasi dan sistem sosialis yang menawarkan komunisme, sistem Islam jauh lebih tua dan lengkap, meliputi wilayah sakral dan profan, yang gaib dan yang konkrit, akal dan hati, yang tentunya berbeda dengan dua sistem di atas yang cenderung sebatas bersifat positivistik materialistik. Misi untuk mencapai rahmatan lil alamin adalah memperkuat lima elemen dan mengintegrasikannya untuk menjadi suatu kekuatan utama. Lima elemen yang dapat dijadikan misi, dalam Islam, wujud dalam lima rukun Islam, yaitu: syahadad, sholat, zakat, puasa, dan haji. Kelima elemen ini merupakan fundamen untuk meraih rahmatan lil alamin. Rahmatan lil alamin pada intinya adalah pesan dasar al Qur’an. Indikator tercapainya rahmatan lil alamin adalah ketika amr ma’ruf nahy munkar itu tegak.en_US
dc.subjectrahmatan lil ’alaminen_US
dc.subjectpaham pemikiranen_US
dc.titleRAHMATAN LIL ALAMIN DAN VISI BERBAGAI PAHAM PEMIKIRANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record