Subjective Well-Being Pada Pasangan yang Belum Memiliki Anak Kandung Tetapi Memiliki Anak Angkat
Abstract
Pada umumnya, pasangan menikah memiliki keinginan untuk memperoleh
keturunan, namun tidak semua pasangan langsung mendapatkan anak pasca pernikahannya.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan gambaran subjective well being pada pasangan
yang belum memiliki anak kandung tetapi memiliki anak angkat dan faktor-faktor yang
mempengaruhi subjective well being. Subjek penelitian ini adalah tiga pasang suami-istri
yang belum memiliki anak kandung tetapi memiliki anak angkat di Kabupaten Karanganyar.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara. Analisis
data menggunakan teknik analisis interaktif. Penelitian ini menemukan bahwa pada awalnya
keenam subjek sering mengalami afeksi negatif dan jarang merasakan afeksi positif, namun
dengan hadirnya anak dan dukungan dari pasangan dan orang tua mampu membuat subjek
bangkit dari kesedihan. Selain itu, subjek menemukan kepuasan hidupnya dari pengalaman
menyenangkan pada masa lalu, memiliki tujuan hidup, memandang positif terhadap dirinya dan
mensyukuri apa yang telah ada. Faktor yang mempengaruhi subjective well being pada subjek
adalah pengalaman menyenangkan dan menyedihkan, rasa syukur, ikhlas dan pasrah terhadap
keadaan yang dijalaninya, dukungan dari keluarga, hubungan positif dengan pasangan dan
anak, kasih sayang keluarga, memiliki waktu berkualitas bersama keluarga, serta menghabiskan
waktu luang bersama pasangan dan anak.