dc.identifier.citation | Arnkil R., Järvensivu A., Koski P. and Piirainen T. (2010), Exploring Quadruple Helix Outlining user-oriented innovation models, Final Report on Quadruple Helix Research for the CLIQ project, under the Interreg IVC Programme. Carayannis E. G. and Campbell D. F. J. (2009), Mode 3 and ‘Quadruple Helix’: toward a 21st century fractal innovation ecosystem, International Journal of Technology Management, 46 (3), 201-234. Carayannis E. G. and Campbell D. F. J. (2010), Triple Helix, Quadruple Helix and Quintuple Helix and how do knowledge, innovation and the environment relate to each other? A proposed framework for a trans-disciplinary analysis of sustainable development and social ecology, International Journal of Social Ecology and Sustainable Development 2010, 1(1):41–69. Darwanto (2013), “Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis Inovasi dan Kreatifitas”. Jurnal Bisnis dan Ekonomi. Vol.2 No. 2. September. ISSN. 1412-3126 Etzkowitz H. and Leydesdorff L. (1995), The Triple Helix. University-Industry-Government Relations: A Laboratory for Knowledge-Based Economic Development, EASST Review 14, 14-19. Fagerberg J. (2003), Schumpeter and the revival of evolutionary economics: an appraisal of the literature, Journal of Evolutionary Economics, 2003, Volume 13, Number 2, Page 125. Hoover dan Giarratani (1999), “An Introduction to Regional economics” The Web Book of regional Science. Lantu, D.C. et al., (2016). “Pengembangan Model Peningkatan Daya Saing UMKM di Indonesia : Validasi Kuantitatif Model”.Jurnal Manajemen Teknologi , 15(1), pp.77–93. Michael E. Porter (1990): “Competitive Strategy”., Techniques for Analysing Industries and Competitors., New York: The Free Press. Porter, Michael E. 1990. The Competitive Advantage of Nations. The MacMillan Press Ltd. Viale R. and Ghiglione B. (1998), The Triple Helix model: a Tool for the Study of European Regional Socio Economic Systems, Fondazione Rosselli. | in_ID |
dc.description.abstract | Perkembangan umkm saat ini menjadi faktor penentu keberhasilan pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi daerah memerlukan umkm yang mampu berdaya saing. Namun umkm masih terkendala dengan berbagai permasalahan, sehingga membutuhkan dukungan stakeholder agar dapat berhasil menciptakan daya saing. Untuk menentukan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, pemerintah membutuhkan data identifikasi pelaku usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi potensi pelaku usaha Desa Wangen Polanharjo Klaten. Metode yang digunakan adalah observasi, studi pustaka dan dokumentasi serta wawancara mendalam. Observasi dan wawancara dilakukan kepada beberapa masyarakat seperti ketua RT, aparat desa dan masyarakat umum. Hasil penelitian ini yaitu terdapat 6 pengrajin kain perca, wisata river tubing dan 2 pengrajin kerupuk. Masing-masing memiliki nilai ekonomis, namun masih dihadapkan pada beberapa kendala seperti keterbatasan keterampilan pemasaran, inovasi produk, kurangnya fasilitas sarana dan prasarana penunjang usaha. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang strategi pengembangan usaha pada masing-masing produk UMKM Desa Wangen Polanharjo Klaten. | in_ID |