dc.identifier.citation | Al-Qur’an. Ali, A., Soemarno dan Mangku, P. (2013). Kajian Kualitas Air Dan Status Mutu Air Sungai Metro Di Kecamatan Sukun Kota Malang. Jurnal Bumi Lestari, Volume 13 No. 2, Agustus 2013, hlm. 265-274. Alfiahl, T., Maritha, N. K. dan Rio R. D. (2015). Potensi Pemanfaatan Air Bekas Setelah Diolah Menggunakan Saringan Pasir.Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan III 2015 ISBN 978602-98569-1-0. Teknik Lingkungan, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya. Arjana, B. 2013. Geografi lingkungan sebuah introduksi. Praja Grafindo Persada. Jakarta. Balai Besar Budidaya Air Tawar.(2016).Persyaratan Air Untuk Budidaya Perikanan. Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumber Daya Alam dan | in_ID |
dc.description.abstract | Kebutuhan sumber daya air akan terus meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk dan
peningkatan kuantitas konsumsi air. Pemanfaatan kembali air bekas wudhu adalah bentuk konservasi
melalui efisensi dan optimalisasi pemanfaatan sumber daya air.Tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui kualitas air bekas wudhu untuk budidaya ikan nila. Penelitian dilakukan di Pondok
Peasantren putra Darusy Syahadah Simo Boyolali Jawa Tengah dan laboratorium air Poltekes
Kemenkes Yogyakarta. Penelitian munggunakan metode eksperimental didukung observasi lapangan.
Parameter kulitas air meliputi suhu, COD, amonia bebas (NH
3
-N), BOD
,pH, oksigen terlarut (DO) dan
MPN Colifrom. Hasil analisis kualitas air yang digunakan untuk berwudhu memiliki suhu 27,5
5
C, COD
<1,03 mg/L, amonia bebas (NH
3
-N) 0,07 mg/L, BOD
2,93 mg/L, pH 7,22, oksigen terlarut (DO) 5,69
mg/L dan MPN Colifrom< 1,8. Hasil analisis kualitas air bekas wudhu memiliki suhu 27,8
5
C, COD
29,03 mg/L, amonia bebas (NH
3
-N) 0,19 mg/L, BOD
38,48 mg/L, pH 6,37, oksigen terlarut (DO) 0,85
mg/L dan MPN Colifrom< 16 x 10
4
5
. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air keriteria air baku di
Pondok Peasantren putra Darusy Syahadah sebelum digunakan berwudhu masuk dalam golongan air
kelas II. Air kelas II peruntukannya digunakan untuk sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar,
peternakan dan irigasi. Setelah digunakan untuk berwudhu, terjadi penurunan kualitas air menjadi air
kelas IV. Air kelas IV peruntukannya untuk irigasi dan peruntukan lain yang sesuai kriteria air tersebut.
Baku mutu air yang direkomendasikan Balai Besar Budidaya Air Tawar tahun 2016 untuk budidaya
ikan nila antara lain; suhu 25-30
o
C 27,8
o
C, COD <12 mg/L, amonia bebas (NH
-N) <1, pH 6,5-8,5,
oksigen terlarut (DO) >5 mg/L. Berdasarkan hasil penelitian, secara kulitas air bekas wudhu masih
layak digunakan untuk budidaya ikan nila. | in_ID |