Show simple item record

dc.contributor.authorRohman, Taufiqur
dc.contributor.authorWulandari K.E., Yenni Tyas
dc.contributor.authorLeksani, Wahyu Iftita
dc.contributor.authorChandrawati, Devy
dc.date.accessioned2017-10-21T04:27:45Z
dc.date.available2017-10-21T04:27:45Z
dc.date.issued2017-05
dc.identifier.citationAliyas. Ndobe, S. Ya’la, Z. R. 2016. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Sains dan Teknologi 5(1): 19-27. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Sains dan Teknologi 5(1): 19-27. Pertumbuhan Dan Kelangsungan Hidup Ikan Nila (Oreochromis sp.) yang Dipelihara pada Media Bersalinitas. Jurnal Sains dan Teknologi 5(1): 19-27. Anggoro S. 1992. Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya tetas telur dan vitalitas larva udang windu Penaeus monodon. Disertasi. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Anggoro S. 1992. Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya tetas telur dan vitalitas larva udang windu Penaeus monodon. Disertasi. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Anggoro S. 1992. Efek osmotik berbagai tingkat salinitas media terhadap daya tetas telur dan vitalitas larva udang windu Penaeus monodon. Disertasi. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor. Ath-thar, M. G. F. Gustiano, R. 2010. Riset Pengembangan Pra-Budidaya Ikan Nila BEST (Oreochromis niloticus) di Media Salinitas. Media Akuakultur 5(1): 1-9. Ath-thar, M. G. F. Gustiano, R. 2010. Riset Pengembangan Pra-Budidaya Ikan Nila BEST (Oreochromis niloticus) di Media Salinitas. Media Akuakultur 5(1): 1-9. Ath-thar, M. G. F. Gustiano, R. 2010. Riset Pengembangan Pra-Budidaya Ikan Nila BEST (Oreochromis niloticus) di Media Salinitas. Media Akuakultur 5(1): 1-9. Directorate General of Aquaculture. 2011. Indonesian Aquaculture Statistics 2010 (Annual Report Statistics No. 12). Jakarta: Ministry of Fisheries and Marine Affairs, Indonesia. Directorate General of Aquaculture. 2011. Indonesian Aquaculture Statistics 2010 (Annual Report Statistics No. 12). Jakarta: Ministry of Fisheries and Marine Affairs, Indonesia. Directorate General of Aquaculture. 2011. Indonesian Aquaculture Statistics 2010 (Annual Report Statistics No. 12). Jakarta: Ministry of Fisheries and Marine Affairs, Indonesia. FAO. 2011. Fishery and Aquaculture Statistics: Aquaculture Production 2009 (FAO yearbook). Rome: Food and Agriculture Organization. FAO. 2011. Fishery and Aquaculture Statistics: Aquaculture Production 2009 (FAO yearbook). Rome: Food and Agriculture Organization. FAO. 2011. Fishery and Aquaculture Statistics: Aquaculture Production 2009 (FAO yearbook). Rome: Food and Agriculture Organization. Isnaneni, W. 2006. Fisiologi Hewan. Yogyakarta: Kanisius Jalaluddin. 2014. Pengaruh Salinitas terhadap Fekunditas, Daya Tetas Telur dan Benih Ikan Nila Salin (Oreochromis niloticus Linn.). Jurnal Manajemen Perikanan dan Kelautan 1(2): 17-32. Nybakken, J. W. 1990. Marine Biology and Ecological Approach. Diterjemahkan oleh: Eidman H. M, Koesoebiono D. G, Bengen M, Hutomo M, Sukardjo S. Jakarta: Gramedia. Pamungkas, W. 2012. Aktivitas Osmoregulasi, Respons Pertumbuhan, dan Energetic Cost pada Ikan yang Dipelihara dalam Lingkungan Bersalinitas. Media Akuakultur 7(1): 44-51. Pullin, R. S. V, Maclean J. 1992. Analysis of Research for the Development of Tilapia Farming An Interdisciplinary is Lacking. Netherlands Journal Of Zoology. Rukmana R. 1997. Ikan Nila Budi daya dan Prospek Agribisnis. Yogyakarta: Kanisius. Stickney, R. R. 2000. Encyclopedia of Aquaculture. USA: John Wiley & Sons.in_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9320
dc.description.abstractPeningkatan kebutuhan konsumsi ikan nasional dan ketersediaan lahan tambak yang tidak dioperasikan lagi (idle) membuka peluang untuk mengembangkan jenis ikan strain baru yang lebih cocok untuk tumbuh dan dibudidayakan di perairan payau. Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan ikan yang tepat untuk dikembangkan karena permintaan pasarnya tinggi dan memiliki kandungan gizi yang lengkap. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai survival rate dan respon fisiologis benih ikan nila yang dipelihara pada media bersalinitas sebagai langkah awal upaya meningkatkan produksi ikan nasional melalui ekstensifikasi lahan budidaya pada lahan tambak idle. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratoris dengan rancangan acak lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan empat macam perlakuan salinitas yaitu 5 ppt, 8 ppt, 16 ppt, dan 32 ppt. Untuk menguji pengaruh salinitas digunakan benih ikan nila dengan ukuran 5-8 cm. Hasil yang diperoleh adalah bahwa benih ikan nila pada slainitas 5 ppt, 8 ppt, dan 16 ppt memiliki nilai survival rate 100%. Sedangkan pada salinitas 32 ppt nilai survival rate adalah 0. Sehingga rata-rata survival rateikan nila berada pada salinitas 16 ppt. Semakin tinggi salinitas media menyebabkan aktivitas semakin lambat, sedangkan laju respirasi meingkat. Kenaikan salinitas media juga menyebabkan peningkatan krenasi sel eritrosit. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa benih ikan nila mampu berdaptasi hingg pada salinitas 16 ppt.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectSalinitasin_ID
dc.subjectBenih Ikan Nilain_ID
dc.subjectFisiologisin_ID
dc.subjectSurvival Ratein_ID
dc.titlePENGARUH PERBEDAAN SALINITAS AIR TERHADAP SURVIVAL RATE DAN RESPON FISIOLOGIS BENIH IKAN NILA (Oreochromis niloticus)in_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record