PERSEPSI DAMPAK PENAMBANGAN MINYAK TRADISIONAL TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN HIDUP DI DAERAH CEPU (Survei pada masyarakat desa Ledok Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora)
Abstract
Penambangan tradisional, berdampak kualitas air, khususnya adalah air sumur
penduduk. Indikator yang diteliti meliputi kualitas fisik air yaitu bau, rasa dan warna
serta kualitas kimia air yaitu TDS, DO, BOD, COD, dan pH itu juga diukur
konsentrasi kandungan Minyak sebagai indikasi sumber air telah tercemar minyak dari
kegiatan penambangan tradisional. Penambangan minyak tradisional menimbulkan
dampak bagi lingkungan hidup. Penampungan minyak mentah hasil dari penambangan
dan penampungan sebagian residu mengalir menuju sungai yang berada di sekitar
pemukiman penduduk, sehingga menyebabkan pencemaran air sumur di sekitarnya.
Persepsi terhadap lingkungan ini merupakan pola pikir masyarakat untuk
membangkitkan kesadaran menjadi jalan hidup dalam masyarakat hal ini menunjukan
bahwa masyarakat memiliki persepsi positif dan persepsi negatif tentang pentingnya
air sumur yang tidak berbau, berasa, dan tidak berwarna keruh serta dapat diketahui
dari nilai TDS, DO, BOD, COD, pH, dari peresapan minyak yang melebihi ambang
batas pencemaran. air sumur yang berbau, berasa, dan berwarna keruh serta nilai TDS,
DO, BOD, COD, pH, dan Minyak yang melebihi ambang batas pencemaran.
Persoalan yang tidak begitu dipahami oleh masyarakat sebagai pelaku penambang
minyak dalam pelestarian lingkungan, perubahan yang terjadi di lingkungan tidak
begitu diperhatikan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, sehingga perlu
diadakan survey dan dialog dengan masyarakat. Sehingga indikator yang paling
dibutuhkan oleh masyarakat dapat teridentifikasi dan kemudian dapat menetapakan
pengembangan sistem yang cocok untuk masyarakat.