Show simple item record

dc.contributor.authorDewi, Triyani
dc.contributor.authorHidayah, Anik
dc.date.accessioned2017-10-25T01:32:06Z
dc.date.available2017-10-25T01:32:06Z
dc.date.issued2017-05
dc.identifier.citationBlaudez, D, B. Botton and M Chalot. 2000. Effects of heavy metals on nitrogen uptake by mycorrhizal birch seedings. FEMS Microbiol. Ecol. 33: 61-67p BPOM. 2009. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan MakananRepublik IndonesiaNomor Hk.00.06.1.52.4011TentangPenetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam Makanan Hasyimi, M., Y. Rahim, dan Betryon. 2014. Persepsi jajaran kesehatan tentang dampak kegiatan penambangan emas di Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Tahun 2012. Jurnal Ekologi Kesehatan 13 (2); 86-94p Hidayat, B. 2015. Remediasi tanah tercemar logam berat dengan menggunakan biochar. Jurnal Pertanian Tropik 2 (1): 31-41p Imamudin, H. 2011. Uji resistensi bakteri terhadap HgCl yang diisolasi dari tanah penambangan emas di Pongkor, Jawa Barat. Berita Biologi 10 (4): 425-430p 2 Indrasti, N.S., Suprihatin, A. Novita. 2015. Penyerapan logam Pb dan Cd oleh Eceng Gondok: Pengaruh Konsentrasi dan lama waktu kontak. Jurnal Tekik Industri Pertanian 16(1) : 44-50p Sing, B.R and E. Steinnes. 1994. Soil and water contamination by heavy metals. In: Lal R, Stewart. A. Editors. Soil Process and Water Quality. Advances in Soil Science. Boca Raton, Florida: Lewis Pub;osher. 233-271pin_ID
dc.identifier.issn2527-533X
dc.identifier.urihttp://hdl.handle.net/11617/9336
dc.description.abstractLahan pertanian yang terkontaminasi logam berat menjadi masalah yang sangat penting karena efek toksiknya dan akumulasinya melalui rantai makanan, menurunnya kualitas lahan dan mengganggu kesehatan manusia. Merkuri (Hg) termasuk salah satu logam yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Penelitian dilakukan untuk mengetahui akumulasi merkuri pada tanaman padi yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi Hg. Percobaan pot ini dilakukan di rumah kasa Balai Penelitian Lingkungan Pertanian (Balingtan) Tahun 2015 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial. Faktor pertama adalah jenis tanah sawah (T) yaitu tanah Karanganyar (T1), tanah Lombok (T2), dan tanah Pati (T3) dan faktor kedua adalah kontaminasi merkuri (H)yaitu kontaminasi 2 mg/kg Hg (H1) dan tanpa kontaminasi merkuri (H2). Tanah ditanami tanaman padi varietas Ciherang selama dua musim tanam dan dipelihara sampai dengan panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi Hg banyak terakumulasi pada akar > jerami > beras. Rerata konsentrasi Hg dalam beras yang ditanam pada tanah yang terkontaminasi berkisar antara 0,06 - 0,09 mg/kg pada MT I dan 0,026 - 0,033 mg/kg pada MT II. Hal ini berarti sampai dengan MT II konsentrasi Hg pada beras masih di atas batas maksimum yang diperbolehkan untuk dikonsumsi menurut BPOM (2009) yaitu sebesar 0,03 mg/kg sehingga perlu dilakukan upaya untuk menurunkan konsentrasi Hg dalam tanah terlebih dahulu sebelum ditanami padi.in_ID
dc.language.isoidin_ID
dc.publisherMuhammadiyah University Pressin_ID
dc.subjectakumulasiin_ID
dc.subjectmerkuriin_ID
dc.subjecttanah sawahin_ID
dc.subjecttanaman padiin_ID
dc.titleAKUMULASI MERKURI PADA TANAMAN PADI YANG DITANAM PADA TANAH SAWAH TERKONTAMINASI MERKURIin_ID
dc.typeArticlein_ID


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record